NGERI!!! Begini Eksekusi Massal Terduga PKI di Kalteng 68 Tahun Silam

Jejak Pembantaian Anggota Partai Terlarang di Kalteng (1)

cover radar sampit perburuan partai terlarang
Cover Radar Sampit edisi operasi penumpasan PKI di Kalteng puluhan tahun silam, terbit 30 September 2014. (Muhammad Faisal/Radar Sampit)

30 September 1965 menjadi awal lembaran kelam sejarah perjalanan bangsa. Indonesia mencapai titik nadir dan memilukan setelah peristiwa pembunuhan Dewan Jendral kala itu.

Sebuah operasi penumpasan terhadap Partai Komunis Indonesia dimulai. Jutaan anak negeri dikejar dan dikubur dalam perut Bumi Pertiwi. Sebagian lainnya hidup dalam ketakutan hingga kini.

Bacaan Lainnya

Radar Sampit pernah menerbitkan jejak sejarah itu pada 30 September 2014 silam. Liputannya kembali kami terbitkan hari ini , 30 September 2023. Ada beberapa bagian cerita yang bisa Anda ikuti.

LAPORAN GUNAWAN, radarsampit.com

Suatu hari, sekitar 1960-an, Herman (nama samaran) didatangi seseorang. Orang yang mengaku anggota dari partai tertentu ini kemudian menawari Herman untuk bergabung. Herman mendapat penjelasan mengenai keuntungan yang akan diperolehnya apabila menjadi bagian dari partai itu.

Tawaran itu ternyata menggugah Herman. Hatinya tergerak ikut bergabung. Ia kemudian banting stir menggeluti dunia politik. Kehidupan Herman seketika berubah. Ia menjadi lebih mapan.

Baca Juga :  Habis Dikeroyok, Pemuda Ditembak

Pekerjaannya sebagai mantri kesehatan perlahan ditinggalkan. Ia menjadi lebih fokus menjalankan program-program partai dan menarik orang lain untuk ikut bergabung.

Tidak sulit bagi Herman membawa orang bergabung, mengingat saat itu ia cukup dipandang di Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim). Merasa hidupnya sudah mapan, Herman kemudian meminta istrinya melepaskan pekerjaannya yang saat itu sebagai tenaga kesehatan. Menjadi anggota partai, seolah membawa berkah melimpah bagi Herman dan istrinya yang dikaruniai empat anak.

Masa keemasan Herman ternyata hanya berlangsung beberapa tahun. Pecahnya peristiwa 30 September 1965 merupakan awal petaka bagi kehidupan Herman. Pembunuhan enam Dewan Jenderal di Jakarta, berlanjut dengan penumpasan Partai Komunis Indonesia (PKI). PKI dan organisasi yang berafiliasi ke partai itu dituding menjadi otaknya.

Mereka juga disebut ingin menggulingkan negara dan mengganti Pancasila sebagai dasar negara. Perintah penangkapan itu juga berlaku untuk Herman. Suatu malam, di tahun 1966, kediaman Herman kedatangan “tamu” bersenjata. Tanpa banyak bicara, orang-orang yang diyakini sebagai militer itu langsung membawa Herman. Istri dan anaknya pun tak kuasa melawan.



Pos terkait