Optimistis Difungsikan Tahun Ini, Swalayan Rakyat Mentaya Tunggu Perumda Selesai

Bangunan Pasar Rakyat Mentaya
HAMPIR SELESAI : Bangunan Pasar Rakyat Mentaya di Jalan Ahmad Yani, Sampit yang tadinya difungsikan sebagai lapak ikan sudah dirombak menjadi Swalayan Rakyat Mentaya untuk menampung produk UMKM. Pintu masuk dipindah ke arah gedung KNPI, tepatnya di Jalan Yos Sudarso. (HENY/RADAR SAMPIT)

Untuk diketahui, bangunan Pasar Rakyat Mentaya telah dibangun tahun 2017 dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp 5,8 miliar. Bangunan itu telah dihibahkan ke pemerintah daerah. Tersedia 197 lapak dan 17 kios menghadap kearah Jalan Ahmad Yani.

Selama bertahun-tahun bangunan itu masih belum fungsional, setelah sebelumnya ada penolakan dari berbagai pihak apabila bangunan tersebut difungsikan sebagai pasar ikan. Karena itu, Pemkab Kotim mengalihfungsikan bangunan yang tadinya akan diperuntukkan sebagai lapak pasar ikan menjadi Swalayan Rakyat Mentaya untuk menampung produk UMKM di Kotim.

Bacaan Lainnya

Renovasi bangunan Pasar Rakyat Mentaya kemudian mulai dikerjakan Desember tahun 2021 lalu. Pekerjaan dimulai dengan membongkar 197 lapak. Kemudian, dilanjutkan pekerjaan pengecoran lantai sampai dengan pemasangan keramik.

Pemkab Kotim telah menganggarkan sebesar Rp 200 juta untuk merenovasi bangunan. Namun, anggaran tersebut hanya cukup untuk merenovasi bagian dalam bangunan Pasar Rakyat Mentaya mulai dari pembongkaran lapak, pengecoran lantai dan pemasangan keramik yang tak dikerjakan sampai selesai karena kekurangan anggaran.

Baca Juga :  Meroketnya Harga Rokok Sumbang Inflasi di Palangka Raya dan Sampit

Pekerjaan tersebut rencananya ditargetkan selesai April 2022, namun karena kekurangan anggaran pekerjaan molor selama bertahun-tahun. Pada proyek lanjutan tahap dua, pekerjaan dikerjakan menggunakan sistem lelang dikarenakan anggaran melebihi Rp 200 juta. Karena hal itulah, pekerjaan sempat terhenti dan molor dikerjakan karena menunggu pemenang lelang.

“Proses lelang sampai dua bulan, pekerjaan tidak dapat langsung dikerjakan. Pekerjaan kembali dilanjutkan dari Juli sampai September 2022 setelah ada tambahan anggaran Rp 370 juta,” ujarnya.

Zulhaidir mengatakan sebelumnya pihaknya telah mempersiapkan 40 rak susun untuk tempat pajangan produk UMKM. Swalayan Rakyat Mentaya nantinya diperuntukkan untuk menampung produk UMKM yang dikelola oleh satu manajemen. “Pertama dikelola satu manajemen dari Disperdagin Kotim, kedepannya mungkin bisa melibatkan pihak ketiga dari perusda atau bisa juga dikelola koperasi yang didalamnya melibatkan pelaku UMKM,” katanya.



Pos terkait