Syaiful menegaskan, saat ini petugas TNI, Polri, dan pemerintah desa terus melakukan monitoring cuaca dan mengimbau agar masyarakat tetap waspada. ”Kami mengimbau warga agar tidak memaksakan diri bertahan di rumahnya masing-masing. Apabila tidak memungkinkan lagi, segera mengungsi,” ujarnya.
Bupati Kotim Halikinnor sebelumnya meminta semua pihak lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap datangnya curah hujan yang lebih tinggi lagi. Satuan organisasi perangkat daerah (SOPD), badan, maupun instansi terkait juga diperintahkan lebih waspada dan responsif terhadap lokasi yang rawan banjir, terutama daerah permukiman.
Halikinnor juga mewanti-wanti masyarakat yang berada di daerah rawan banjir agar meningkatkan kewaspadaannya. Mengingat banjir bisa terjadi tanpa peringatan.
”Dengan kewaspadaan, saya harap bisa meminimalisasi dampak banjir, agar jangan sampai menimbulkan kerugian besar hingga korban jiwa,” tegasnya.
Dia juga berharap kesadaran masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, agar tidak membuat aliran air tersumbat. Selain daerah permukiman, daerah perkantoran, rumah sakit, rumah ibadah, dan tempat lainnya juga perlu peningkatan kewaspadaan, agar tidak sampai menimbulkan dampak lainnya. (hgn/sir/yn/ign)