Pasar Kebanjiran Omset Pedagang Terjun Bebas

pasar kebanjiran
KEBANJIRAN: Salah seorang pedagang di Pasar Saik Indra Kencana yang kiosnya terendam banjir, Selasa (14/9) (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Pasar Sayur dan Ikan (Saik) Indra Kencana di Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng terendam banjir setinggi pinggang orang dewasa. Banjir dari luapan Sungai Arut itu telah merendam pasar sejak delapan hari lalu. Akibatnya sebagian pedagang memilih untuk menutup kiosnya lantaran akses jalan sudah tidak mungkin dilewati oleh pengunjung.

Bahkan, pedagang ikan yang tepat berada di tepi Sungai Arut itu juga sudah tidak buka, karena air sudah terlalu tinggi merendam lantai pasar. Diprediksi ketinggian air di kawasan pasar lama tersebut akan semakin meningkat, mengingat hujan deras sejak dini hari hingga sore hari belum juga reda.

Untuk diketahui bahwa jumlah lapak pedagang khusus sayur dan ikan di kawasan tersebut jumlahnya mencapai puluhan, belum terhitung kios-kios sembako dan kios pecah belah lainnya yang berada di ruas jalan utama menuju bagian dalam pasar.

Agar mereka masih bisa berjualan dan mendapatkan omset, tidak ada pilihan bagi pedagang yaitu dengan membuat meja-meja panjang untuk mengamankan barang dagangannya dan sekaligus dijadikan meja pajangan.

Baca Juga :  Ketinggian Banjir Naik Turun, Warga Dibuat Bingung

Salah seorang pedagang di kios Pasar Saik Indra Kencana, Fajar menceritakan bahwa ketinggian air yang merendam kios mereka sudah setinggi di atas satu meter. “Kondisi ini sudah berlangsung selama delapan hari, tetapi kita tetap buka hanya dagangan kita letakan di meja yang tinggi agar terhindar dari air,” terangnya, Selasa (14/9).

Ia juga mengatakan agar proses jual beli di pasar masih bisa berlangsung di tengah banjir, pihaknya melakukan jual beli secara online melalui WhatsApp atau via telepon, lantaran jalan sudah tidak bisa dilalui dan hampir tidak ada pengunjung yang datang.

Dengan begitu omset perharinya mengalami penurunan yang signifikan, hampir mencapai 80 persen dari kondisi normal. Untuk itu ia berharap agar pemerintah daerah untuk jangka pendek dapat membangun jembatan titian dari papan agar masyarakat masih dapat berbelanja kebutuhan pokoknya. “Kalau untuk jangka panjang tentunya dengan peningkatan infrastruktur jalan agar lebih ditinggikan,” tutupnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *