Pasar PPM Sampit Ditinggalkan Pedagang, Apa Penyebabnya?

pasar ppm sampit
LESU: Aktivitas jual beli di pasar PPM mulai lesu, tak sedikit pedagang yang terpaksa menutup kiosnya karena sepi pembeli, Sabtu (10/6). (Yuni/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai sepi. Bahkan, banyak kios tutup karena pemiliknya merugi.

Pasar PPM merupakan salah satu ikon Kota Sampit. Aktivitas jual beli semakin sepi sejak Pandemi Covid-19. Ratusan pedagang tidak mampu bertahan dan memilih untuk menutup kiosnya.

Bacaan Lainnya

Yudi, salah satu pedagang di Pasar PPM Sampit, mengatakan bahwa ada sekitar 100 kios di pasar tersebut yang tutup. “Sampai saat ini banyak yang tutup. Dari 400 kios di Pasar PPM, ada sekitar 100 kios yang tutup. Jadi yang tersisa itu sekitar 300 kios,” ucap pedagang yang memiliki kios ponsel di lantai dasar PPM Sampit itu.

Pedagang yang gulung tikar karena sepinya pengunjung Pasar PPM mayoritas pedagang pakaian di lantai 2. Sedangkan pedagang di lantai dasar masih banyak yang membuka kiosnya. Mereka mencoba untuk tetap bertahan, meskipun sepi pembeli.
“Sampai sekarang masih bertahan saja, walaupun sehari-hari sepi pembeli,” sebutnya.

Baca Juga :  Daerah Hulu Banjir Lagi, Sembilan Kecamatan di Kotim Jadi Langganan Banjir

Menurut Yudi, perilaku konsumen mengalami pergeseran seiring lantaran perkembangan zaman. Masyarakat banyak beralih belanja online dan ke ritel modern.

“Sepertinya pola masyarakat berbelanja saat ini sudah berbeda dengan dulu, sekarang sudah ada banyak tempat belanja, bisa belanja secara online juga. Dan ada mal yang sering mengadakan event untuk menarik minat pengunjung,” ungkapnya.

Yudi menilai tidak berkembangnya Pasar PPM selama ini karena kurangnya pengelolaan. Pihaknya berharap pemerintah daerah bisa memberikan solusi agar PPM bisa kembali bergairah dengan seringnya menggelar kegiatan.

“Kami inginnya ada kegiatan yang diagendakan di sini, sering digelar event-event di sini, biar ramai pengunjung. PPM jadi ramai lagi. Setidaknya mereka yang datang bisa sekalian berbelanja,” sebutnya.

Pedagang lainnya Sulaiman yang membuka kios pakaian di lantai dua juga merasakan lesunya gairah jual beli di Pasar PPM Sampit. Sulaiman menjadi salah satu saksi dari perubahan PPM Sampit yang dulunya berjaya kemudian meredup seperti sekarang.



Pos terkait