”Devisa negara dari kelapa sawit besarannya Rp 500 triliun dan itu terbesar. Makanya, kita harus bangga dengan penghasil kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Penghasil kelapa sawit itu adalah pahlawan devisa negara dan itu harus dibanggakan,” ujarnya.
Dia melanjutkan, tumpang tindih persoalan sawit terbanyak di Kalimantan Kalteng, sehingga harus segera diselesaikan. Sebab, jika selesai, maka daerah lain juga bisa terselesaikan dengan baik.
Ketua GAPKI Provinsi Kalteng Dwi Dharmawan menegaskan, perusahaan sawit berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar sentra perusahaan.
Dalam Forum Borneo, pihaknya banyak mendapatkan masukan dari pemimpin daerah termasuk Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam penyeimbangan anggaran pusat dan daerah.
Dwi juga menuturkan, program Corporate Social Responsibility (CSR) sudah dijalankan oleh perusahaan, baik berupa pembangunan rumah ibadah, jalan, fasilitas pendidikan, maupun kesehatan. ”Apa pun peningkatan hasil pertumbuhan perusahaan, tidak meninggalkan fasilitas infrastruktur maupun fasilitas pendukung di desa,” tandasnya. (daq/ign)