Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, penjarahan atau pencurian buah sawit masih sering terjadi. Karena itu, Pemkab Kotim akan mengambil langkah pencegahan. ”Kami masih memiliki beberapa hal yang belum terealisasi. Salah satunya terkait tuntutan plasma hingga penjarahan. Saya juga akan mengundang Gapki, bagaimana menyikapi masalah ini,” kata Halikinnor, beberapa waktu lalu.
Rencana pertemuan itu juga untuk mengetahui penyebab maraknya penjarahan dan langkah yang diambil. Apalagi Kotim merupakan salah satu daerah yang memiliki perkebunan sawit terluas di Kalteng. Halikinnor tak ingin Kotim tidak aman lagi untuk dunia investasi akibat penjarahan.
”Penjarahan ini apakah perkebunan yang belum memenuhi kewajibannya secara maksimal kepada masyarakat atau lainnya, kami akan bahas. Tapi, penjarahan ini juga terjadi di kebun masyarakat. Kami sudah membentuk tim khusus untuk menangani ini, tapi akan lebih diperluas lagi setelah rapat itu,” katanya. (ang/ign)