Penumpang Kapal Meninggal dalam Pelayaran dari Semarang Menuju Kumai

ambulans
MENINGGAL: Ambulan yang menjemput penumpang KM Kirana III yang meninggal di Pelabuhan Panglima Utara Kumai, Selasa (21/5/2024).

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Salah satu penumpang KM Kirana III yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar), meninggal dunia dalam pelayaran, Selasa (21/5/2024) pukul 08.00 WIB.

Penumpang atas nama Muniri (55), warga Lumajang, Jawa Timur,  bermaksud bekerja di Kabupaten Lamandau. Saat dibangunkan oleh sesama penumpang kapal pagi hari, Muniri sudah dalam kondisi kaku. Para penumpang yang berada satu dek dengan korban menginformasikan peristiwa tersebut kepada anak buah kapal (ABK).

Bacaan Lainnya

Salah seorang penumpang yang berada satu dek dengan korban, Tole, menceritakan bahwa sebelum diketahui meninggal, korban pada malam hari masih bercengkerama dengan keluarga dan sesama penumpang lain.

“Masih ngobrol biasa malam tadi, enggak ada tanda-tanda sakit. Setelah bercengkerama korban pamit untuk tidur dan minta dibangunkan saat sarapan pagi ke saudaranya,” bebernya.

Baca Juga :  Mudik Antar Daerah Dilarang, Pelanggar Siap-Siap Putar Balik 

Kepala PT Dharma Lautan Utama (DLU) Cabang Kumai Agus Supriyanto menyampaikan saat ini korban masih divisum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Ada dugaan korban mendapat serangan jantung.

Korban rencananya besok hari akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Lumajang dan dimakamkan di desanya, dan akan diantar oleh kakaknya yang juga turut dalam pelayaran.

“Ini masih divisum, rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya dan besok akan diberangkatkan,” terangnya.

Menurutnya, korban diketahui tidak ada keluhan sakit sejak dari rumah hingga sampai di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, serta dalam pelayaran masih beraktifitas normal.

Korban juga sempat menyantap makan malam pada pukul 19.00 WIB, dan pada pukul 22.00 WIB pamit kepada saudaranya untuk tidur terlebih dahulu. “Saat dibangunkan untuk sarapan pagi korban sudah tidak bernyawa, sekitar pukul 08.00 WIB,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait