Menolong tak harus menunggu kaya. Kebaikan kecil yang dianggap biasa saja, bisa sangat berharga bagi seseorang yang merasa terbantu. Pedagang ikan asin asal Seruyan, rela tak bekerja demi memprioritaskan kesembuhan penderita diabetes yang bahkan tak ada ikatan keluarga.
HENY, Sampit | radarsampit.com
Pertemuan Achmad Kudori (47) dan Hepriyono (35) diawali di Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Dua tahun lalu, keduanya pernah menjadi karyawan di sebuah perkebunan kelapa sawit.
Berada di satu tempat pekerjaan yang sama, membuatnya saling mengenal dengan Hepriyono. Ketika itu, kesehatan Hepriyono sudah memburuk. Jari tangannya habis digerogoti penyakitnya; diabetes mellitus.
Tak hanya jari tangan, kaki sebelah kirinya juga mulai tak beres. Luka yang terus melebar, bernanah, dan mengeluarkan aroma busuk, membuat sesama karyawan mulai menjauhinya.
”Dua tahun lalu saat saya masih satu pekerjaan dengan Yono (sapaan akrab Hepriyono), sudah melihat jari tangannya tidak ada karena penyakitnya. Ditambah kakinya yang luka dan bernanah dan terus melebar. Jadi, menimbulkan bau yang membuat sesama karyawan menjauhi,” kata Kudori saat diwawancarai Radar Sampit di depan warung kontainer jajanan minuman di pinggir Jalan Tjilik Riwut, Kamis (5/10) sore.
Kondisi kesehatan Hepriyono yang semakin memburuk dan tidak optimal bekerja membuatnya diberhentikan. ”Bos sudah memberhentikan, karena sudah tidak bisa diperkerjakan. Selama satu kerjaan, hanya saya mau berkawan tanpa memandang penyakitnya. Setelah dia berhenti kerja, saya tampung dia ikut di penginapan rumah di Desa Pelantaran,” ujarnya.
Beberapa bulan kemudian, pekerjaan di tempatnya bekerja menghadapi masalah, hingga membuat pekerjaan itu tutup. ”Saya saya memutuskan pergi ke Bangkal mencari pekerjaan lain dan berpamitan dengan Hepriyono,” katanya.
Tak disangka, Hepriyono malah menangis sedih saat ingin ditinggal Kudori. Yono tidak ingin berpisah dengan orang yang sudah berbuat baik padanya. Padahal, Yono anak keempat dari lima saudara. Ia memiliki saudara yang tinggal di Desa Pelantaran, ada pula yang tinggal di Kuala Pembuang dan di Tumbang Penyahuan