Perlu Jaminan Keamanan Investasi

Terkait Demo Perkebunan Berujung Ricuh di Seruyan

demo ricuh di seruyan

Siswanto yakin semua bisa diselesaikan sesuai prosedur. Aksi anarkis seperti perusakan dan penjarahan bukan solusi masalah. Sebaliknya, justru akan berujung pada ranah pidana. Hal itu tentu tidak diinginkan semua pihak, baik masyarakat maupun dunia usaha.

”Ini berpengaruh pada keamanan, ketenangan berusaha, dan kenyamanan. Kita semua adalah saudara, karena masyarakat yang bergerak di bidang perkebunan sawit maupun perusahaan lainnya adalah masyarakat kita semua. Kita adalah satu,” tegas Siswanto.

Bacaan Lainnya

Apindo dan GPPI meminta pemerintah dan aparat keamanan bertindak tegas dalam menciptakan suasana yang kondusif, serta menciptakan iklim investasi yang nyaman. Dia meyakinkan perusahaan selalu berupaya tunduk terhadap aturan, serta selalu membuka diri untuk menyelesaikan permasalahan dengan kepala dingin demi kebaikan bersama.

Masyarakat juga diimbau sama-sama menjaga stabilitas keamanan dan situasi kondusif. Tidak menyebarkan gambar maupun video di media sosial yang bisa menimbulkan salah paham dan bernuansa provokatif, karena dampaknya tidak baik bagi semua pihak.

Baca Juga :  ASTAGA!!! LGBT Sudah Lama Eksis di Kalteng, Ini Sederet Buktinya

”Sudah seharusnya dunia usaha bergandengan tangan dan saling memberi manfaat dengan masyarakat. Jika ada permasalahan, maka musyawarah mufakat dalam suasana kekeluargaan harus dikedepankan dalam mencari solusi terbaik untuk semua,” ujarnya.

Sebelumnya, aksi menuntut plasma 20 persen dari perusahaan BJAP 3 di Seruyan Tengah berujung ricuh. Hal ini dikarenakan massa terpancing pascaaparat mengamankan peserta aksi menuntut plasma 20 persen. Puluhan mobil perusahaan dan aparat dirusak massa yang membawa senjata tajam.

”Pada intinya aksi itu untuk plasma 20 persen. Di situ polisi ada mengimbau untuk jangan dulu ada aksi di lapangan, di areal yang dipermasalahkan,” kata seorang warga di lokasi kejadian.

Kericuhan terjadi setelah aparat mengimbau untuk tidak terprovokasi. Namun, situasi memanas saat polisi mulai mengamankan beberapa orang.

”Saat ada warga yang ditangkap dan diamankan, saat itu juga warga mulai beringas dan marah, sehingga menyerang aparat serta merusak puluhan mobil di lokasi,” katanya.



Pos terkait