Perlu Kerja Sama Antardaerah Atasi Inflasi, Jaga Pasokan dan Harga Pangan

gubernur kalteng bertemu presiden
KENDALIKAN INFLASI: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran berdiskusi langsung dengan Presiden RI Joko Widodo terkait pengendalian inflasi di daerah. (IST/RADAR SAMPIT)

Komoditas penyumbang inflasi terbesar, yakni tarif air minum PDAM, tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, beras, dan gorengan. Dari segi pangan, yakni beras, minyak goreng, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras, dan ikan nila.

Dia menegaskan, inflasi perlu dijaga dengan besaran sesuai target sasaran nasional. Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Apabila inflasi terlalu tinggi, akan berdampak pada penurunan daya beli, khususnya bagi pekerja dengan penghasilan tetap.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo meminta pemerintah daerah tidak ragu menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk menyelesaikan persoalan dari penyesuaian harga BBM. Sebab, pemerintah telah mengeluarkan payung hukum terkait penggunaan anggaran untuk keperluan tersebut.

Baca Juga :  Perbaikan Lingkar Selatan Tak Ada Kejelasan, Penutupan Jalan Kota Bakal Dilakukan?

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, Pemprov Kalteng telah melaksanakan langkah pengendalian inflasi, di antaranya menggelar pasar murah, operasi pasar, pasar penyeimbang, hingga program sakuyan lombok. Selain itu, mendorong masyarakat berperan aktif memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan pokok jangka pendek.

”Beberapa minggu terakhir ada pasar penyeimbang yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, dan Kotawaringin Timur. Pemprov Kalteng juga menyediakan paket sembako murah untuk masyarakat setempat,” ucap Sugianto.

Lebih Sugianto mengatakan, kebijakan yang dilakukan Pemprov Kalteng dalam rangka menurunkan inflasi yang diharapkan berada di bawah lima persen sampai akhir tahun 2022. Upaya tersebut menggunakan strategi 4 K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi.

Menurut Sugianto, strategi 4 K merupakan mitigasi dampak kebijakan likuiditas global dan peningkatan harga komoditas dunia terhadap inflasi dan daya beli masyarakat untuk menjaga keterjangkauan harga, menjaga inflasi kelompok bahan pangan bergejolak dalam kisaran 3,0-5,0 persen dengan menjaga ketersediaan pasokan, terutama menjelang hari besar keagamaan.



Pos terkait