“Kebanyakan permintaan datang dari vihara. Karena setiap tahun vihara dibersihkan dan dihias, jadi perlu juga pernak-pernik Imlek yang baru. Perkantoran dan sekolah juga banyak yang mencari pernak-pernik Imlek untuk menghias kantor atau sekolah,” jelas Gustiana.
Selain pernak-pernik Imlek, Toko Maju Jaya juga menjual kue keranjang, yang merupakan hidangan wajib saat Imlek. Kue keranjang yang dijual di toko ini diproduksi sendiri dengan harga Rp20.000 per 0,5 kilogram. “Kami terima pesanan, produksi bisa mencapai 100 kilogram,” kata Gustiana.
Ety Diana, salah satu warga keturunan Tionghoa, juga mengungkapkan bahwa menghiasi rumah dengan pernak-pernik Imlek merupakan tradisi keluarga yang sudah turun temurun.
“Pernak-pernik yang dibeli biasanya menyesuaikan dengan shio tahun ini, karena setiap tahun shio berganti. Tapi kami juga biasa menggunakan pernak-pernik lama yang ada di rumah,” ujar Ety.
Imlek kali ini, selain menjadi ajang berkumpul bersama keluarga, juga menjadi momen untuk merefleksikan pergantian tahun.
“Malam jelang Imlek kami biasa makan malam kumpul keluarga. Ini saatnya berkumpul, karena di hari lain kita tidak bisa kumpul,” tambah Ety.
Dengan semakin dekatnya perayaan Imlek, warga Sampit semakin antusias mempersiapkan segala kebutuhan untuk merayakan Tahun Baru Imlek yang penuh makna ini. (yit)