KUALA PEMBUANG, radarsampit.com – Ratusan polisi berdiri tegap dan gagah dengan kostum lengkapnya serta bersenjata tongkat dan tameng.
Para personel berdiri berbaris rapi dan dengan sigap memeriksa setiap orang yang melintas. Tak lama berselang, tiba-tiba sekelompok massa dengan raut wajah marah, langkah cepat mendekati personel pengamanan.
Mengetahui kedatangan kelompok massa, ratusan polisi bersiap menghadang para demonstran hingga terjadi chaos (kekacauan).
Kerusuhan terjadi, massa beraksi melakukan serangan kepada anggota. Dengan cekatan, beberapa petugas bergerak cepat mengamankan sejumlah orang.
Bersamaan gerakan massa, ada juga teror bom serta letusan senjata api yang membuat suasana begitu mencekam. Beruntung, seluruhnya bisa diantisipasi dengan sangat baik oleh anggota yang bertugas.
Suasana itu terjadi di Stadion mini Gagah Lurus, Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Selasa (29/8) pagi. Kejadian ini hanyalah simulasi yang dilakukan personel Kepolisian Resor (Polres) Seruyan).
Para anggota ini disiapkan untuk mengemban tugas mulia dalam misi menangani potensi gangguan keamanan selama Pemilu 2024 mndatang di Kabupaten Seruyan.
Simulasi Sistem pengamanan kota (Sispamkota) ini digelar dengan tujuan untuk mengecek kesiapan personel, kelengkapan sarana dan prasarana sebelum ditugaskan untuk melaksanakan pengamanan Pemilu nantinya.
“Polri berkomitmen untuk terus bekerja keras, guna menjamin penyelenggaraan Pemilu 2024 berjalan dengan aman, lancar dan damai. Berbagai potensi kerawanan telah dipetakan sebagai upaya penanganan secara profesional dan berkelanjutan,” kata Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow disela-sela kegiatan Sispamkota.
Kapolres menambahkan, keberhasilan Polri, TNI dan seluruh elemen dalam pengamanan Pemilu 2024 menjadi salah satu referensi penting.
Kapolres Seruyan juga mengingatkan untuk menghindari tindakan yang dapat menciderai netralitas dalam setiap tahapan Pemilu, makanya perlu untuk memperkuat solidaritas dan sinergitas antara TNI dan Polri serta stakeholders lainnya.