“Saya ini hanya ingin melanjutkan perjuangan orang tua saya dan menuntut hak lahan saya dan keluarga. Sudah ada 82 surat yang diajukan. Dari tahun 2006 dilakukan pengukuran oleh perusahaan dan setahun kemudian tanaman karet, durian, nangka, cempedak dan lain-lain digarap jadi tanaman kelapa sawit perusahan,” katanya.
“Sebenarnya sebelum sidang, pihak perusahaan siap menerima keputusan dan siap menerima kalah dan menang dan saya juga tanda tangan di atas materai 10 ribu. Jadi, apapun keputusan hakim adat itulah yang akan menjadi pegangan masing-masing karena itu telah disepakati bersama. Yang saya sesalkan, PT SLM yang kalah dalam sidang adat sampai sekarang tidak mau bertanggungjawab melaksanakan hasil putusan sidang,” tambahnya.
Damang Kepala Adat Kecamatan Danau Sembuluh Asrun Syahudin mengatakan, persoalan sengketa lahan antara tanah milik warga dengan PT SLM telah berjalan sejak tahun 2007. Bahkan, mediasi sudah belasan kali dilakukan bersama pemerintah desa hingga Bupati Seruyan. Namun, hasil mediasi tak menemukan jalan keluar atas persoalan yang terjadi.
“PT SLM sudah kurang lebih 50 kali dipanggil, ada sudah puluhan berkas dari tahun 2007 sampai sekarang terkait persoalan sengketa lahan antara warga dengan PT SLM. Mereka datang saat mediasi, datang saat sidang, sebelum sidang menandatangani kesepakatan hasil sidang baik itu menang atau kalah, tapi sampai sekarang tidak ada jawaban ataupun pertanggungjawaban dari pihak perusahaan untuk menjalankan hasil putusan sidang,” kata Asrun Syahudin yang dilantik menjadi Kepala Adat Kecamatan Danau Sembuluh pada 3 Januari 2022.
Asrun mengatakan, sebelum dilaksanakan sidang adat pada 7 Februari 2022 lalu, pihaknya sudah memberikan somasi selama tujuh hari, lima hari, hingga tambahan waktu tiga hari. Namun, tak ada jawaban maupun tanggapan dari pihak PT LSM.
“Kami ingin persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaaan, makanya sebelum sidang kami berikan somasi pertama selama tujuh hari, lima hari hari, tiga hari, sampai kami tambah lagi 10 hari, tetap tidak ada jawaban,” kata Asrun, Kamis (24/3).