Kebakaran lahan sebelumnya juga terjadi pada Senin (26/6) lalu di Jalan Jenderal Sudirman Km 21-22 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan MB Ketapang. Tim BPBD Kotim menurunkan 19 personel dibantu relawan damkar dari Ketapi III sebanyak 12 orang.
“Lokasi kejadian berada disemak belukar kurang lebih 300 meter dari pinggir Jalan Jenderal Sudirman Km 21, bagian belakang lahan yang terbakar itu perkebunan sawit yang diduga milik masyarakat,” ujarnya.
Tim pemadam terkendala akses jalan yang sulit dijangkau kendaraan. “Sumber air dari titik lokasi kejadian agak jauh, tetapi masih cukup tersedia,” ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Agus Mulyani menambahkan, berdasarkan rekapitulasi data hotspot di 17 kecamatan se-Kotim pada tahun 2022 lalu tercatat sebanyak 116 titik panas. Pada Januari 2023 terpantau 11 titik hotspot, Februari 2023 terpantau 8 titik, Mei 2023 terpantau 6 titik, April 2023 terpantau 35 titik, Mei 2023 terpantau 117 titik dan Juni 2023 terpantau 75 titik hotspot. Total titik hotspot dari Januari-Juni 2023 sebanyak 252 titik.
“Per 30 Juni 2023 sampai 1 Juli 2023 berdasarkan informasi dari BMKG dan citra satelit EH-IR atau Himawari pada hari kemarin dan hari ini terpantau nihil hotspot,” ujarnya.
Pemkab Kotim melalui BPBD Kotim pada 24 Mei 2023 telah mengaktifkan status siaga darurat karhutla yang berlaku selama 60 hari dan berakhir pada 22 Juli 2023. Ketentuan itu ditetapkan dalam SK Bupati Kotim Nomor 188.45/0181/Huk.BPBD/2023.
Selama status siaga karhutla diaktifkan, BPBD Kotim mencatat sudah ada 59 kasus karhutla yang tersebar di Kecamatan Tualan Hulu 1 kejadian, Cempaga 1 kejadian, Cempaga Hulu 3 kejadian, Telawang 2 kejadian, Mentaya Hilir Selatan 2 kejadian, Teluk Sampit 4 kejadian. Karhutla terbanyak justru di wilayah kota, yakni di Kecamatan Baamang sebanyak 20 kejadian dan di Mentawa Baru Ketapang 26 kejadian.
“Dari 59 kejadian ini hanya ada 41 kejadian yang ditangani tim gabungan, sisanya padam sendiri atau ditangani masyarakat setempat. Total luas lahan yang terbakar kurang lebih 106,55 hektare,” terangnya.