Sementara untuk 2024, hingga pertengahan tahun baru mencapai 14.954 ASN. Angka ini jauh dari total target sebanyak 60.000 ASN.
”Anggaran untuk uji kompetensi dan potensi ini telah memakan anggaran sebesar Rp 5,5 miliar. Untuk seleksinya menggunakan Computer Assisted Competency Test (CACT),” paparnya.
Haryomo mengungkapkan, uji pemetaan dan penilaian ini juga dilakukan tersebut terhadap pejabat pimpinan tinggi di pemerintahan.
Agak beda dengan ASN di bawahnya, pada tingkat pejabat tinggi menggunakan alat ukur berbasis digital melalui pembangunan Virtual Assessment Center. (mia/jpg)