Biasanya saat ada kematian, di malam harinya seluruh masyarakat berkumpul melakukan mufakat penentuan hari penguburan. Malam-malam berikutnya dilaksanakan acara adat babukung guna menghibur dan mengantar sumbangan kepada keluarga yang berduka.
Digunakan topeng Luha agar tidak diketahui siapa yang memberi sumbangan. Bukung-bukung ini datang dari desa-desa tetangga atau kelompok masyarakat.
Karena keindahan dan keunikan ritual adat ini, serta budaya gotong royong masyarakat dalam membantu warga yang tertimpa musibah, maka melalui Festival Babukung Pemerintah Kabupaten Lamandau ingin melestarikan dan memperkenalkan ritual Babukung tersebut kepada seluruh dunia.
“Festival babukung ini telah menarik cukup banyak wisatawan. Diharapkan melalui babukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kita bisa lebih maju lagi,” harap Bupati Lamandau H Hendra Lesmana. (*/sla)