“Kalau niatnya ngambil struktural, lanjut kuliah lagi S-2 untuk mendapatkan gelar M.Kes atau Magister Kesehatan. Tapi, rata-rata lulusan dokter ambil profesi dokter atau koas di rumah sakit selama dua tahun,” jelasnya.
Untuk diketahui, Koas adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter yang dilaksanakan di rumah sakit dalam kurun waktu hingga 2 tahun.
Sebelum menyambut mahasiswa koas, RSUD dr Murjani Sampit sebagai rumah sakit pendidikan satelit telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UPR di Aula Penunjang Lantai II RSUD dr Murjani Sampit, Jumat (26/7/2024) lalu.
Sebagai langkah persiapan menyambut mahasiswa koas FK UPR, 15 dokter spesialis yang menjadi pembimbing klinik (pengajar) sudah diberikan pelatihan dan pembimbingan assesment klinik pada 26-27 Juli 2024.
Pelatihan itu diberikan oleh dua pemateri dari Universitas Lambung Mangkurat bernama Dr dr Didik Sanyoto dan Dr Ir Bakhriansyah di Aula Penunjang.
“Kita mengapresiasi FK UPR yang telah memberikan kepercayaan kepada RSUD dr Murjani Sampit sebagai wahana pendidikan bagi dokter muda. Kami ikut berbangga dan siap mendukung memberikan bimbingan pelatihan kepada dokter muda agar menjadi dokter unggul di masa depan,” ucap Yulia.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Fakultas Kedokteran UPR mengusulkan kerjasama dengan RSUD dr Murjani Sampit dalam hal penerimaan mahasiswa koas.
Hal itu dikarenakan RSUD dr Murjani Sampit menangani ratusan pasien setiap hari dengan kasus yang bervariasi serta memiliki puluhan tenaga dokter spesialis yang mumpuni yang menjadi kelebihan RSUD dr Murjani Sampit.
Sebagai informasi, RSUD dr Murjani Sampit saat ini memiliki 38 dokter spesialis dan 23 dokter umum. Namun, dari 38 dokter spesialis dipersiapkan 15 dokter spesialis yang terdiri dari empat dokter spesialis kandungan, empat dokter spesialis anak, empat dokter spesialis bedah dan lima dokter spesialis penyakit dalam.
Fakultas Kedokteran UPR sebenarnya sudah bekerjasama lebih dulu dengan RSUD Doris Sylvanus. Namun, tenaga pendidik masih sangat terbatas dan tidak sebanding dengan mahasiswa kedokteran yang akan menjalani koas.