Sementara itu, RTH di Jalan Cristopel Mihing dikerjakan oleh CV Prima Hasta Mandiri sebagai penyedia pelaksana dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.551.000.000. Pekerjaan telah dimulai 26 September 2022 atau selama 104 hari kalendar.
Ada sekitar 100 pohon ulin, bambu, dan jenis buah-buahan yang ditanam. Rumput yang ditanam beberapa bulan lalu juga sudah nampak tumbuh hijau. Pekerja memerlukan kurang lebih 500 rit tanah untuk menaikkan dataran tanah di RTH di Jalan Cristopel Mihing.
Di lokasi berbeda, pembangunan RTH di Jalan Tidar tepatnya di kawasan perumahan pemerintah. Jalur pejalan kaki sudah dipaving dan dicat hijau.
Dari papan proyek berlatar hijau yang terpasang, tertulis bahwa pekerjaan pembangunan taman atau RTH di Jalan Tidar termasuk dalam program pengelolaan keanekaragaman hayati yang dikerjakan oleh CV Angkasa Raya sebagai kontraktor pelaksana.
Sesuai perjanjian kontrak kerja, proyek senilai Rp 1.888.000.000 dibangun menggunakan dana bagi hasil dan dana reboisasi (DBH-DR) dengan waktu pelaksanaan yang dimulai dari 7 Oktober – 26 Desember atau 80 hari kalendar.
Pembangunan RTH di Jalan Tidar akan dibuat taman seluas 0,4 hektare di atas lahan milik pemerintah daerah. Lahan yang tadinya rawa, cekung, dan tak terurus sekarang sudah ditimbun tanah uruk kurang lebih 400 rit.
”Sekelilingnya dibangun siring, di bagian depan akan dipasang paping, tengah, dan belakang akan ditanami pohon ulin, meranti dan pohon-pohon lainnya. Ada juga gazebo ditengah, jalur khusus pejalan kaki yang dibuat berkelok dan perbaikan area bermain anak di belakang,” kata Satri, Pengawas CV Angkasa Raya.
Satri mengatakan, pekerjaan dimulai 13 Oktober 2022. Pada minggu pertama, pihaknya menurunkan 1 grup yang terdiri 6-10 pekerja. Pada minggu kedua, pekerja ditambah menjadi lima grup atau lebih dari 40 pekerja untuk fokus membangun pemasangan batu belah atau batu kali.
”Pekerjaan kami mulai 13 Oktober 2022 karena sambil menunggu material datang. Minggu pertama diturunkan satu grup, minggu kedua diturunkan lima grup, karena pemasangan batu belah membutuhkan banyak pekerja karena pekerjaannya cukup berat. Sedangkan, kami dituntut cepat menyelesaikan pekerjaan sampai 26 Desember bulan depan,” ujar Satri.