RTH Diprotes Warga Dekat Depo Sampah, Tiga Lokasi Bakal Dilengkapi Air Mancur

pembangunan ruang terbuka hijau sampit
BELUM SELESAI: Salah satu RTH yang dibangun Pemkab Kotim di Jalan Tidar, Sampit. (HENY/RADAR SAMPIT)

Menanggapi rasa penasaran masyarakat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Machmoer mengatakan, RTH sudah mulai dibangun pada 2022 dan ditarget selesai 2024. Pada tahap satu, tiga lokasi RTH tersebut dikerjakan sesuai anggaran yang tersedia.

”Pembangunan tahap 1 tahun 2022 di tiga lokasi RTH Jalan Pramuka, Tidar, dan Cristopel Mihing masih 30 persen. Bangunan fisik secara nyata memang belum terlihat, karena pembangunan dikerjakan bertahap sampai tahun 2024,” kata Machmoer, Rabu (8/2).

Bacaan Lainnya

Tahun ini, lanjutnya, Pemkab Kotim melalui DLH Kotim akan melanjutkan pembangunan RTH di Jalan Pramuka dan Cristopel Mihing dengan anggaran masing-masing sekitar Rp 1 miliar yang bersumber dari dana bagi hasil dana reboisasi (DBH-DR).

”Dua RTH di Jalan Pramuka dan Cristopel Mihing akan dilanjutkan dan masih dalam tahap lelang. Pembangunan akan mulai dilanjutkan bulan depan kalau tidak awal atau pertenghan Maret 2023,” ujarnya.

Baca Juga :  Bos Parkir PPM Sampit Menang Gugatan Perdata, Dishub Kotim Diminta Kembalikan Rp122 Juta

Sementara itu, untuk RTH di Jalan Tidar tak dilanjutkan karena anggaran DBH-DR belum mencukupi. Pemkab Kotim hanya akan menganggarkan Rp150 juta menggunakan dana APBD untuk pemasangan penerangan lampu diempat titik.

”Tahun lalu, pembangunan RTH ditiga lokasi menelan anggaran yang bersumber dari DBH-DR sekitar Rp4,8 miliar. Untuk setiap RTH itu dibutuhkan anggaran Rp7 miliar, dikarenakan anggaran yang tersedia terbatas, pembangunan dikerjakan bertahap,” ujarnya.

Tiga lokasi RTH di Kota Sampit akan terus dirawat dan ditanami berbagai pohon yang tujuannya tidak hanya untuk meneduhkan tetapi juga diharapkan dapat menjadi taman edukasi bagi masyarakat yang berkunjung.

”Saya ingin ada pohon ulin, pohon meranti, pohon trambesi dan pohon langka lainnya ditanam di RTH supaya taman ini tidak hanya menjadi syarat penghijauan saja, tetapi juga sebagai taman edukasi bagi masyarakat yang menikmati sore bersama anak-anaknya bisa mengenal jenis-jenis pohon yang ditanami,” kata Machmoer.

Di setiap lokasi RTH akan ditanami pohon dengan jenis yang berbeda dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan edukasi kepada masyarakat tentang berbagai jenis tanaman maupun jenis-jenis pohon pohon kayu.



Pos terkait