Halikinnor mengatakan, predikat akreditasi paripurna bintang lima yang disandang rumah sakit tahun ini sangat pantas dengan pembuktian layanan yang ada.
Dirinya juga akan terus memonitor perkembangan rumah sakit dan meminta kepada seluruh jajaran rumah sakit kompak mewujudkan RSUD dr Murjani Sampit sebagai rumah sakit rujukan nasional.
“Walaupun ada dewan pengawas, saya tetap memonitor rumah sakit. Makanya sampai saat ini pejabatnya masih Plt. Saya masih menunggu saat yang tepat, menempatkan rumah sakit ini bisa jadi rujukan nasional. Semegah apapun gedung yang dibuat, kalau SDM kurang, kebersamaannya kurang kompak, maka target itu sulit kita capai,” tuturnya.
Halikinnor mengakui sudah banyak perubahan yang terjadi di rumah sakit dalam hal pelayanan. Apalagi rumah sakit juga mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 27 miliar.
”Jadi, mohon perhatian kita semua, bangunan fisik yang sudah bagus ini, harus benar-benar diiringi dengan pelayanan mutu yang lebih baik lagi,” pinta Halikinnor.
Halikinnor berpesan kepada jajaran pegawai rumah sakit untuk terus berkomitmen meningkatkan pelayanan rumah sakit. “Saya mohon dewan pengawas sambil memonitor, mana masukan dan saran sekali-kali kita adakan rapat, apa saja yang perlu kita benahi,” ujarnya.
Tak lupa Halikinnor mengucapkan terima kasih kepada jajaran direksi manajemen beserta seluruh pegawai rumah sakit yang sudah bekerja memberikan pelayanan terbaiknya.
“Sekali lagi saya ucapkan selamat ulang tahun RSUD dr Murjani Sampit ke-39, saya yakin dari segi pelayanan sudah jauh lebih meningkat. Terima kasih untuk jajaran beserta seluruh pegawai rumah sakit, mari kita berkomitmen bersama untuk terus meningkatkan pelayanan baik pembenahan kelengkapan sarana maupun prasarananya,” tandasnya.
Di hadapan Bupati Kotim Halikinnor, Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Sutriso melaporkan pendapatan rumah sakit yang sampai saat ini sudah menyentuh angka Rp 10 miliar. “Sampai dengan bulan ini pendapatan sudah menyentuh angka Rp 9 miliar hingga Rp 10 miliar. Yang tadinya pasien polikinik 200 orang, sekarang sudah mencapai 300-500 pasien. Pasien IGD tadinya 30-40 sekarang sudah 50-70 pasien, rawat inap yang BORnya 50-70 sekarang sudah diatas 70,” katanya.
