Sampit Catat Rekor Terburuk Kualitas Udara Paling Tak Sehat

BMKG Sebut Mulai Hujan Diperkirakan November

terpapar asap
TERPAPAR ASAP: Kegiatan senam bersama yang diikuti pelajar di Sampit diselimuti kabut asap, Minggu (3/9) di halaman Museum Kayu Sampit. (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Kabut asap yang terus dipasok dari kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur kian menyiksa warga. Bahkan, kemarin (3/9) Kota Sampit mencatat rekor terburuk untuk kualitas udara paling tak sehat dihirup manusia, yakni menempati peringkat pertama di Indonesia.

Berdasarkan pengukuran dari indeks kualitas udara (AQI), kualitas udara di Kota Sampit menyentuh angka 254 AQI US atau level merah pada pukul 06.28 WIB, Minggu (3/9). Urutan pertama kota kualitas udara tidak sehat di atas Karawang (Jawa Barat) dan Terentang (Kalimantan Barat).

Bacaan Lainnya

Buruknya kualitas udara Sampit juga terpantau dari aplikasi ISPUnet Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada parameter partikulat (PM 2.5) sekitar pukul 06.00 WIB, tercatat mencapai angka 253. Paramater tersebut menunjukkan kualitas udara masuk dalam kategori sangat tidak sehat.

Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit merilis kondisi cuaca pada pukul 06.00 WIB, jarak pandang di sekitar Bandara Haji Asan Sampit hanya sekitar 400 meter. Padahal, dalam kondisi normal, jarak pandang bisa mencapai hingga 10.000 meter.

Baca Juga :  Ratusan Anak Lamandau Ikuti Pemeriksaan Mata Gratis 

Kabut tebal dengan aroma terbakar sangat terasa. Sebagian warga yang beraktivitas maupun berolahraga memilih menggunakan masker. Sebagian lainnya tidak menggunakan masker. Pekatnya asap juga mengganggu jarak pandang, sehingga pengendara mengurangi laju kendaraan untuk menghindari kecelakaan.

Sepanjang hari kemarin, helikopter pengebom air terdengar lalu lalang di langit Bumi Habaring Hurung. Kebakaran hutan dan lahan menjadi biang asap yang membuat sebagian besar warga Sampit terpapar hingga menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

”Dengan kondisi tersebut, warga Sampit kami imbau waspada. Kami juga meminta warga mengurangi aktivitas di luar ruangan, serta memakai masker karena kualitas udara yang buruk,” kata Kepala BPBD Kotim Multazam.

Multazam juga menyarankan kelompok sensitif, seperti warga lanjut usia dan penderita asma, agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Selain itu menyalakan penyaring udara dan menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor. Sebisa mungkin mengurangi aktivitas di luar.



Pos terkait