Mengenai akhir musim kemarau, BMKG belum memberikan informasi terbaru, sehingga belum bisa diketahui kapan kondisi asap dengan amukan karhutla terus terjadi di Kalteng.
Akan tetapi, BMKG memprediksi fenomena El Nino di Indonesia akan bertahan hingga Desember 2023. Namun, dampaknya seiring dengan datangnya musim hujan makin berkurang. ”November sudah ada mulai hujan,” kata Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim A Fachri Radjab, 31 Juli lalu seperti dikutip dari voaindonesia.com.
El Nino merupakan fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik. Suhu menjadi yang lebih hangat dari biasanya ini mengakibatkan pengurangan udara basah di wilayah sekitarnya yang pada akhirnya ikut menaikkan suhu.
”Artinya, fenomena ini bersifat global. Dampaknya tidak hanya terjadi di Indonesia. Tapi di Indonesia dampak yang paling kuat dirasakan adalah berkurangnya curah hujan. Ketika kita di musim kemarau ditambah El Nino, jadi makin kering wilayah kita. Itu dampaknya yang jelas terjadi,” jelas Fachri. (yn/ang/daq/ant/ign)