Dikatakannya pula, Pemkab Kotim sudah memiliki rangkaian kegiatan hari jadi Kotim. Antara lain berupa salawat bersama dengan Habib Syech di Terowongan Nur Mentaya. Namun untuk waktu pelaksanaan masih belum ditentukan.
“Kita sudah berkomunikasi, sudah juga mengirim utusan ketemu Habib Syech. Mudah-mudahan kita bisa berselawat lagi di Terowongan Nur Mentaya, dengan nanti musiknya religi,” kata Halikinnor.
Dirinya pun mengakui, banyak masyarakat yang menginginkan adanya hiburan atau pesta rakyat dengan mengundang artis ibu kota saat HUT Kotim kali ini. Menurutnya acara tersebut akan tetap ada, namun waktunya menyesuaikan dengan agenda pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).
“Saya melihat juga di medsos, ada bertanya kenapa tidak ada hiburan. Saya katakan pada saatnya nanti ada Expo yang kerja sama dengan event organizer (EO) dari Jakarta. Itu nanti yang hiburannya, tetapi setelah pileg dan pilpres. Dan kenapa belum menetapkan jadwalnya, karena Maret sudah bulan puasa. Dan kedua, kita melihat putaran Pilpres, kalau Pileg mungkin sekaligus sekali sudah selesai. Tapi Pilpres, siapa tahu dengan perkembangan politik bisa dua putaran. Kalau dua putaran tidak mungkin kita melaksanakan pesta,” terang Halikinnor.
Selain itu, dirinya menginginkan di saat menyelenggarakan hiburan atau pesta rakyat tak terbebani oleh hal-hal apapun, sehingga dapat diselenggarakan dengan meriah, seperti saat digelarnya pesta rakyat di Terowongan Nur Mentaya tahun lalu.
“Makanya kita berdoa dengan salat wajib berjamaah juga Salat Hajat mudah-mudahan Kotim 2024 lebih baik. Seperti tadi dikatakan oleh imam Pak Amrullah Hadi, lebih baik dari tahun 2023, bahkan 2025 lebih baik daripada 2024,” imbuh Halikinnor.
Ditegaskannya lagi, intinya kalua mendekati pemilu kegiatan apapun yang sifatnya mengumpulkan orang banyak harus atas pertimbangan dari keamanan, semua pihak harus sama-sama menjaga jangan sampai terjadi hal-hal yang niatnya hanya sekedar hiburan berdampak pada hal yang tidak diinginkan.