Sempat Mengeluh Sakit Perut, Ini Penyebab Wanita Terberat di Kalteng Meninggal Dunia

wanita terberat di kalteng meninggal
PEMAKAMAN: Proses pemakaman Titi Wati di TPU Muhammadiyah, Jalan Surung, Kelurahan Kereng Bangkirai, Palangka Raya, Senin (30/1). (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Pernah menghebohkan Kalimantan Tengah (Kalteng) karena berat badannya yang mencapai ratusan kilogram, Titi Wati dikabarkan meninggal dunia pada Senin (30/1), di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Isat tangis mewarnai pemakaman Titi Wati di TPU Muhammadiyah, Jalan Surung, Kelurahan Kereng Bangkirai, Palangka Raya. Sosoknya yang dikenal cerita, membuat orang-orang yang mengenalnya merasakan kehilangan.

Bacaan Lainnya

Papan yang digunakan sebagai alas jasad almarhumah, secara perlahan diturunkan ke liang lahat menggunakan tali tambang.

Titi Wati merupakan penderita obesitas dengan bobot saat ini mencapai 200 kilogram lebih. Sebelumnya beratnya pernah mencapai 300 kg. Hasil diagnosa tim dokter, dia mengalami kelebihan berat badan dan infeksi saluran kencing.

”Yang bersangkutan masuk rumah sakit pada hari Minggu (29/1) malam. Setelah menjalani perawatan, Titi Wati yang mengalami penurunan kesadaran dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 06.15 WIB, Senin,” kata Kepala Bidang Hukum dan Hubungan Masyarakat RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya Hairil Anwar.

Baca Juga :  FLTI dan Sekoban Sepakat Bangun Plasma

Dia menuturkan, sejak yang Titi Wati masuk rumah sakit, tim medis sudah berupaya memberikan tindakan agar dapat ditolong. Namun, Tuhan berkehendak lain. Titi Wati mengembuskan napas terakhirnya hingga dinyatakan meninggal dunia.

”Setelah dinyatakan meninggal dunia, pihak rumah sakit langsung membawa ke kamar jenazah agar perempuan yang memiliki berat badan sekitar 200 kilogram lebih itu dilakukan pemulasaran,” ujarnya.

Sang anak, Herlina, mengatakan, sebelum dibawa ke rumah sakit, ibunya mengeluh mengalami sakit perut, sehingga tidak bisa membalikkan badannya. Ibunya lalu dibawa ke RSUD dr Doris Sylvanus untuk diberikan tindakan medis.

”Ibu saya itu hanya mengeluh sakit perut, sedangkan keluhan yang lain tidak ada,” katanya.

Mantan Wakil Direktur Bidang Pendidikan dan Kemitraan RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya Theodorus Sapta Atmadja mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya almarhumah. Dia mengapresiasi perjuangan almarhum untuk kesehatannya.



Pos terkait