Sengsara ”Dihantam” Kebijakan Penguasa, Larangan Ekspor CPO ”Pukul” Petani Sawit

Antrean kendaraan pengangkut kelapa sawit
ANTRE PANJANG: Antrean kendaraan pengangkut kelapa sawit di salah satu peron pembelian kelapa sawit di Desa Purwareja, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau. (RIA MEKAR ANGGREANY/RADAR SAMPIT)

Menurut Adi, harga di tingkat petani diprediksi hanya berkisar Rp 1.900 hingga Rp 2.000 saja per kilogramnya. Dia mengaku tak mengetahui pasti penyebab turunnya harga TBS.

”Apakah jelang Lebaran ini harga turun atau seperti apa? Karena harga turun ini merata di tiap PKS (perkebunan kelapa sawit, Red),” ujar Adi.

Bacaan Lainnya

Adi berharap harga demikian tidak berlangsung lama, karena akan menambah penderitaan bagi petani di tengah masih sulitnya kondisi ekonomi. ”Selama ini harga sudah berpihak dengan petani. Bahkan berharap bisa naik lagi, tapi kini harga terjun bebas,” ujarnya.

Hendra, pengepul lainnya menuturkan, pihaknya menjual TBS ke pabrik dengan harga Rp 2.500 per kilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 3.700 per kilogram.

”Harga di tingkat pabrik saat ini turun seribu rupiah. Kalau di tingkat petani bisa saja turun dari angka itu. Mungkin ada yang Rp 2.000 saja per kilonya,” kata dia.

Baca Juga :  Siasati Membeludaknya Jemaat, Gereja Bakal Penuh saat Perayaan Natal

Alim, pengepul sawit membenarkan harga TBS di pabrik rata-rata turun jauh dari sebelumnya. Bahkan, ada PKS yang menerima TBS di kisaran Rp 2.100 per kilogram. Ada pula yang sebesar Rp 2.900 per kilogram. ”Tetap jaga kualitas. Semoga harga bisa kembali seperti semula,” ujarnya. (mex/sla/ang/ign)



Pos terkait