Setengah Jam di Pasar Murah, 100 Kg Ikan Terjual

pasar murah,Sampit,ikan segar
LARIS: Pasar murah ikan segar yang masih sangat diminta warga, Sabtu (19/11).(yuni/radarsampit)

SAMPIT, RadarSampit.com-Hanya  sekitar setengah jam, dua jenis ikan dengan berat total 100 kilogram (Kg) habis terjual pada kegiatan pasar murah di halaman Rumah Kemasan “Jelawat” di seberang Masjid Al-Fallah Sampit, Sabtu (19/11).

Sebelum pasar murah ikan segar dibuka, masyarakat yang rata-rata para ibu rumah tangga sudah banyak mengantre, hingga petugas melayani penjualan pada pukul 06.30 WIB. Ikan yang dijual yakni ikan Nila dan ikan Tongkol, masing-masing total seberat 50 Kg. Masing-masing dengan harga subsidi, Rp 30.000/Kg. Sementara di pasaran harga ikan nila dijual kisaran Rp 40 ribu, sedangkan ikan tongkol dijual Rp 38 ribu.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Minat warga terhadap ikan nila cukup tinggi. Bahkan 50 Kg ikan nila yang dijual pada hari itu habis hanya dalam waktu singkat. Sekitar pukul 07.00 WIB seluruh ikan pun habis terjual. Meski ikan sudah habis terjual, masih ada saja warga yang datang mencari.

Baca Juga :  Pembangunan Gerbang Baru Bandara H Asan Sampit Ditunda

Pegawai UPT Perikanan Budidaya Air Payau (PBAP) Ujung Pandaran Yulius mengatakan, pada akhir pekan seperti Sabtu dan Minggu, biasanya tidak banyak ikan yang mereka sediakan. Karena dari pengalaman mereka beberapa bulan terakhir, setiap berjualan di akhir pekan, ikan yang mereka jual sering bersisa. Kalaupun habis, baru sekitar pukul 10.00 WIB – 11.00 terjual semua.

“Kami kira masyarakat bosan jadi yang beli mulai kurang, karena disini kan bukanya setiap hari. Tapi ternyata masih banyak peminatnya. Biasanya Sabtu sepi, ini tadi ramai, setengah jam saja sudah habis. Itupun masih banyak saja yang datang mencari,” terangnya.

Kegiatan pasar murah ikan segar tersebut merupakan upaya untuk menekan laju inflasi daerah, yang digelar Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui UPTD Balai Budi Daya Air Payau Ujung Pandaran, bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kotim.

Sementara itu, biasanya selain ikan nila dan ikan tongkol, pihaknya juga menjual ikan kembung, namun karena hasil tangkapan ikan kembung kurang sehingga barangnya terbatas, harganya pun menjadi mahal.



Pos terkait