SIAP-SIAP!!! Petugas BPS Bakal Datangi Satu Per Satu Rumah Warga Kotim

Sebar 811 Petugas untuk Pendataan Registrasi Sosial Ekonomi 2022

pelatihan bps kotim
KUNJUNGAN: Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo didampingi Kepala BPS Kotim saat mengunjungi petugas yang mengikuti pelatihan di Aquarius Boutique Hotel Sampit, Minggu (25/9). (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hari ini memulai rangkaian kegiatan pendataan awal registrasi sosial ekonomi (Regsosek) 2022. Kegiatan itu melibatkan 811 petugas yang saat ini masih mengikuti pelatihan.

Kepala BPS Kotim Eddy Surahman mengatakan, pelatihan petugas sudah dilaksanakan selama dua minggu, mulai 23 September-14 Oktober 2022. Pelatihan dibagi menjadi tujuh gelombang. Masing-masing gelombang terdiri dari lima kelas.

Bacaan Lainnya

”Setelah pelatihan selesai, petugas akan terjun ke lapangan untuk melakukan pendataan Regsosek 2022 di 17 kecamatan di Kotim mulai 15 Oktober-14 November 2022,” kata Eddy Surahman, Senin (3/10).

Pendataan Regsosek 2022 sama seperti pendataan sensus penduduk. Warga didata dengan tujuan untuk menyediakan basis data seluruh penduduk di Kotim yang terdiri atas profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data nomor induk kependudukan serta basis lainnya hingga tingkat desa dan kelurahan.

Baca Juga :  Curah Hujan di Kotim Diprediksi Meningkat hingga April 2025

Adapun data yang dikumpulkan, di antaranya terkait kependudukan, ketenagakerjaan, perlindungan sosial, perumahan, pendidikan, kesehatan, disabilitas, dan pemberdayaan ekonomi.

”Sistem pendataan Regsosek 2022 sama seperti pendataan sensus penduduk. Semua orang akan didata. Hasil dari pendataan ini nantinya diharapkan akan membantu dan mendukung program pemerintah dalam perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, dan penyediaan kebutuhan infrastruktur dasar,” ujarnya.

Eddy berharap adanya dukungan pemerintah, Ketua RT/RW di seluruh Kotim, serta peran masyarakat untuk menyukseskan pendataan. ”Tanpa dukungan dari RT dan RW serta masyarakat pendataan, ini tidak dapat berjalan maksimal, karena itu kami sangat memerlukan partisipasi masyarakat. Biasanya yang sering petugas hadapi, masyarakat sulit ditemui di saat petugas mengunjungi rumah warga,” ujarnya. (hgn/ign)



Pos terkait