Siklus Panen di Peternakan Segera Normal, Harga Ayam Diprediksi Turun Pekan Depan

peternak ayam potong
PETERNAK LOKAL : Peternak lokal di Kota Sampit menunjukkan ayam broiler yang masih berumur lima hari belum siap panen di kandang Jalan Sawit Raya Ujung, Sabtu (3/6). (Heny/Radar Sampit)

Para peternak tidak melakukan pembibitan pada H-3 Lebaran sampai H+7 Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah. Kondisi tersebut berimbas pada ketersedian stok ayam saat ini.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya

Selama sepekan terakhir harga ayam potong broiler di pasar tradisonal Kota Sampit mengalami kenaikan hingga Rp 53 ribu. Bahkan, kabarnya harga ayam di Kotawaringin Barat dan Lamandau mencapai Rp 70 ribu per kilogram.

Radarsampit.com menelusuri penyebab naiknya harga ayam yang begitu melonjak. Sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Sampit menyebut kenaikan harga ayam potong disebabkan karena stok ayam terbatas dan ayam banyak yang mati karena panasnya suhu udara di Kalimantan Tengah dalam beberapa pekan terakhir.

Peternak ayam di Kota Sampit Mahfuddin membenarkan ketersediaan stok yang terbatas. Hal itu dikarenakan para peternak lokal tidak melakukan pembibitan pada H-3 Lebaran sampai H+7 Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah. Hal itu berimbas pada ketersedian stok ayam lokal pada 35 hari berikutnya.

Baca Juga :  Udin Pocong Tak Jera Meski Berkali-kali Tertangkap  

“Stok ayam saat ini enggak banyak, saat Lebaran para peternak ayam lokal tidak melakukan pembibitan karena merayakan Lebaran, kandang kosong. Jadi, imbasnya satu bulan ke depan saat waktu panen, hasilnya tidak banyak, stoknya terbatas dan harganya otomatis naik,” kata Mahfuddin saat diwawancarai di kandang ayam, Jalan Sawit Raya Ujung.

Saat ini ketersediaan stok ayam miliknya hanya 10.000 ekor yang tersebar di Kota Sampit. Sementara kebutuhan ayam potong di Sampit mencapai 15.000 ekor per hari.

“Dari pembibitan sampai layak panen dengan bobot standar 1,95 kg-2 kg membutuhkan waktu 35-40 hari. Pembibitannya biasanya 100.000 ekor per minggu, tergantung kesiapan kandang. Siklus itu harus rutin, tidak boleh terputus agar ayam bisa siap panen dan stoknya tersedia,” ujarnya.

Mahfud mengelola lima lokasi kandang di Bagendang, Kotabesi, Jalan Jenderal Sudirman Kilometer 6 dan Kilometer 8. Selain itu, dia juga menjalin kemitraan dengan 50 kandang ayam yang tersebar di Kota Sampit. Radarsampit.com juga mengunjungi langsung ke lokasi kandang peternakan ayam broiler berukuran 8 meter x 40 meter berkapasitas 3.000 ekor dan kandang lain yang berkapasitas hingga 10.000 ribu ekor.



Pos terkait