“Saat kondisi cuaca panas ekstrim seperti ini, kematian bisa mencapai 10 persen dalam sekali pembibitan sampai panen,” katanya.
Saat masih kecil, ayam butuh kehangatan dari umur sehari sampai 14 hari. Ketika ayam sudah besar, lebih kuat dingin dan tidak bisa bertahan di suhu yang terlalu panas. Suhu udara malam hari rata-rata 27 derajat celcius, siang hari bisa 32-34 derajat celcius, sehingga menyebabkan ayam banyak mati.
Mahfud mengestimasikan harga ayam broiler akan diprediksikan berangsur turun dalam 1-2 minggu ke depan. “Ayam dari Banjar dan dari peternak lokal saat ini semua naik harga. Karena, stok terbatas dan angka kematian ayam cukup tinggi akibat cuaca panas. Tetapi, saya estimasikan harga dalam 1-2 minggu ke depan mulai berangsur turun, karena stok ayam kembali aman dan siklus panen kembali lancar dan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan ayam di pasaran,” tandasnya. (hgn/yit)