Berbagai program seperti bimbingan konseling terbuka, literasi inklusif, serta program pelajar peduli sosial telah lama menjadi identitas sekolah.
Peringatan HAN ini menjadi semacam momen kultural yang menegaskan ulang misi sekolah dalam membangun ekosistem pendidikan yang adil, merata, dan berkeadilan bagi semua anak.
“Kita harus menyadari bahwa pendidikan yang berhasil bukan hanya soal nilai akademik, tapi tentang bagaimana anak-anak tumbuh sebagai pribadi utuh yang bahagia, punya cita-cita, dan mampu merawat kehidupan bersama. HAN adalah pengingat kita untuk selalu berpihak pada masa depan anak,” ungkap Darma Setiawan.
Melalui rangkaian kegiatan HAN 2025 ini, SMAN 1 Sampit berharap para siswa semakin menyadari hak-hak mereka sekaligus kewajiban sebagai pelajar.
Kepala sekolah dan seluruh tenaga pendidik menyatakan komitmennya untuk terus memperkuat budaya sekolah yang inklusif, humanis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Hari Anak Nasional bukan hanya tentang anak-anak hari ini, tetapi juga tentang Indonesia esok yang lebih terang, adil, dan penuh kasih. “Anak-anak bukan sekadar pewaris negeri ini, tapi juga pembentuk masa depannya. Mari kita besarkan mereka dalam cinta dan tanggung jawab,” pungkas Darma Setiawan. (ton/soc)