Pada prinsipnya, Rihel menambahkan, penggunaan dana pusat dapat diusulkan apabila sudah dalam kondisi terdesak. ”Untuk saat ini, penanganan warga yang terdampak banjir sudah banyak yang membantu. Ada dari Polres Kotim, Kodim 1015, dan berbagai perusahaan,” ujarnya.
Di samping itu, dengan ditetapkannya status tanggap darurat, Pemkab Kotim melalui Dinas Sosial Kotim dapat mengeluarkan bantuan beras kepada warga yang terdampak banjir. Bantuan tersebut berupa cadangan beras milik Pemkab Kotim untuk warga yang terdampak banjir di Desa Patai sebanyak 200 kg, Luwuk Ranggan 200 kg, Rubung Buyung, 200 kg, dan Sudan 200 kg.
BPBD Kotim juga telah menindaklanjuti kebutuhan Desa Sudan yang dilaporkan membutuhkan tenda, obat-obatan, bantuan bahan pokok untuk warga rentan dan kebutuhan lainnya.
”Anggota BPBD bekerja menjadi dua tim. Pendirian tenda di Desa Sudan dan menyerahkan bantuan bahan pokok, khususnya bagi masyarakat kelompok rentan, seperti balita, lansia, ibu hamil, dan warga disabilitas,” kata Agus Mulyadi, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim.
Agus mengatakan, kebutuhan obat-obatan untuk Desa Sudan dan desa terdampak banjir akan dipenuhi dalam waktu dekat. ”Obat-obatan akan segera diserahkan. Tenaga kesehatan dan dua tim siap memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Desa Sudan yang dilaporkan ada yang mengalami sakit,” ujarnya.
Mengenai situasi banjir terkini, sejumlah desa dikabarkan mengalami kenaikan dan ada pula yang bertahan. ”Desa Sudan masih bertahan dengan ketinggian 30-150 cm. Desa Parit sedang dicek. Kabarnya ada kenaikan sedikit. Desa Hanjalipan ketinggian air masih bertahan sekitar 80 cm dan desa-desa lain yang juga terdampak banjir masih belum surut normal,” tandasnya. (hgn/ign)