“Ada dua penyedia jasa pelayaran dari PT Pelni dan PT DLU yang akan melayani angkutan mudik Lebaran dari Pelabuhan Sampit menuju Surabaya dan Semarang. Sesuai instruksi pusat kami diminta memaksimalkan armada kapal pada arus mudik Lebaran. Jadi, setelah rapat sore tadi, PT DLU ada menambah dua armada KM Kirana III dan KM Dharma Kartika III yang akan melayani enam call keberangkatan,” katanya.
Selain itu, Miftakhul juga memprediksi adanya peningkatan jumlah penumpang pada arus mudik Lebaran 2023 ini. “Prediksi saya akan ada peningkatan jumlah penumpang kapal, karena kita ketahui bersama harga tiket pesawat lewat Bandara Haji Asan Sampit mahal dan ditambah beberapa maskapai penerbangan yang tersedia tidak melayani penerbangan setiap hari, ini bisa berpotensi membuat penumpang memilih mudik menggunakan kapal,” katanya.
Untuk mengantisipasi potensi lonjakan penumpang pada arus mudik Lebaran, KSOP Kelas III Sampit sudah mengatur strategi pengendalian transportasi menjelang arus mudik Lebaran yang merujuk pada delapan instruksi dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang meminta semua KSOP di seluruh Indonesia mengecek kelaikan kapal dan mengecek sarana dan prasarana terminal penumpang di pelabuhan.
”Saya sudah mengikuti rapat koordinasi bersama pemerintah pusat di Jakarta Selasa (28/3) yang poin kesimpulannya melaksanakan delapan instruksi dari Kemenhub yang ditujukkan kepada KSOP,” kata Miftakhul Hadi.
Strategi pertama membentuk pos komando (Posko) Angkutan Lebaran yang melibatkan semua pihak yang lokasinya berada di halaman Kantor Pelindo tepatnya disamping Terminal Penumpang Pelabuhan Sampit.
”Ini posko bersama angkutan Lebaran karena semua pihak dilibatkan. Kami juga siapkan ruang khusus klinik untuk pertugas KKP dalam memberikan pelayanan kesehatan. lokasinya disamping posko untuk mengantisipasi calon penumpang ibu hamil dan orang lanjut usia yang perlu mendapatkan penanganan medis dan menyiagakan satu unit ambulance untuk berjaga-jaga apabila ada keluhan sakit,” ujarnya.
