Arus mudik penumpang melalui jalur laut diprediksi meningkat. Operator pelayaran diminta menjual tiket secara online untuk menghindari tiket palsu dan mencegah antrean di loket. Operator kapal juga diminta aktif menginformasikan waktu keberangkatan agar calon penumpang tidak ke pelabuhan hanya untuk melihat jadwal.
HENY-radarsampit.com, Sampit
Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menyiapkan strategi untuk mengantisipasi lonjakan angkutan kapal pada arus mudik Lebaran 1444 Hijriyah.
Berdasarkan data KSOP Kelas III Sampit, selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran tahun 2020, angkutan jasa pelayaran melayani 5 call (rute) dengan jumlah penumpang naik sebanyak 153 orang dan penumpang turun sebanyak 7 orang.
Sedangkan, di tahun 2021 pada masa arus mudik dan arus balik Lebaran terhitung sejak H-15 sampai dengan H+15 tercatat ada peningkatan sebesar 140 persen dilihat dari call di tahun 2021 berjumlah 12 call. Dengan rincian, penumpang naik sebanyak 2.661 orang dan penumpang turun sebanyak 607 orang.
Tahun 2022, jumlah penumpang naik pada arus mudik Lebaran sebanyak 7.319 penumpang dengan total 10 call dan arus balik Lebaran sebanyak 6.644 penumpang dengan total 10 call.
”Kami memprediksi akan ada potensi lonjakan penumpang kapal, pertama dilihat dari analisa jumlah penumpang arus mudik tahun lalu yang cukup mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan kedua adanya kelonggaran kebijakan dari pemerintah yang sudah mencabut penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 lalu,” kata Capt Miftakhul Hadi Kepala KSOP Kelas III Sampit, Sabtu (1/4).
Selain itu, sesuai Instruksi Presiden RI Joko Widodo dalam rapat internal Senin (24/3) lalu, Jokowi meminta agar libur cuti bersama yang sudah ditetapkan pada 21, 24, 25, 26 April 2023 diubah alias dimajukan dan ditambah satu hari terhitung pada 19, 20, 21, 24, 25 April 2023 dan pada 22-23 April ditetapkan sebagai libur hari raya Idulfitri 1444 Hijriah.