Jeremy Mikhael, bayi berusia 21 hari, lahir ke dunia dengan kelainan medis. Bagian kepalanya tak dilengkapi tulang tengkorak seperti manusia umumnya. Hal tersebut mengundang keprihatinan banyak pihak.
DODI, Palangka Raya
Laura (24) tak menyangka buah hatinya lahir tanpa tulang tengkorak. Padahal, selama kehamilan tidak ada sesuatu yang ganjil. Dia selalu rutin mengecek kehamilan dan mengonsumsi vitamin.
”Semua berjalan normal. Tetapi, sejak pemeriksaan usia kandungan enam bulan, petugas medis sudah menyampaikan kondisi tersebut. Sampai akhirnya pada bulan ke delapan, Jeremy lahir dengan kondisi seperti yang terlihat saat ini,” ucap Laura yang tinggal di Jalan Kalimantan gang 11 Juli Palangka Raya ini.
Laura menuturkan, meski bayinya lahir dengan kelainan, dia sudah memikirkan dengan matang nama untuk sang buah hati. Jeremy Mikhael memiliki makna tersendiri. Jeremy artinya meninggikan Tuhan dan Mikhael berarti malaikat.
Wanita itu berharap anaknya bisa ditangani secara medis. ”Semoga bisa sembuh. Harapannya semoga cepat sembuh. Saat ini anak saya tidak bisa menangis dan hanya mengeluarkan air mata. Mungkin kepalanya sakit karena otaknya di luar tempurung tengkorak,” ujarnya.
Lebih lanjut Laura mengatakan, kondisi anaknya mendapat perhatian langsung dari Wakil Wali Kota Palangka Raya Umi Mastikah. Umi melihat langsung kondisi Jeremy dan meminta tim puskesmas terus memantau perkembangan bayi tersebut sampai bisa dilakukan tindakan medis, yakni pemasangan tempurung kepala di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
”Saya harap ada donatur membantu. Kemarin ada Bu Wakil Wali Kota dan Istri Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya yang membesuk,” ujarnya.
Suami Laura, Beni (28), menambahkan, Jeremy merupakan anak ketiga hasil pernikahannya dengan Laura. Dua anak lainnya, yakni Gabriel (6) dan Gresia (3), lahir dengan normal. Kondisi berbeda dialami Jeremy yang dilahirkan pada 26 Mei 2021 di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
Beni menambahkan, berdasarkan keterangan dokter, anaknya harus menunggu sampai usianya tiga bulan untuk ditangani secara medis. Apalagi bayi itu ada masalah di bibir. Namun, pihaknya akan lebih fokus pada penanganan kepala.