Menurutnya, masyarakat yang ada di provinsi, tidak perlu memikirkan masalah nasional. Namun, yang terpenting dilakukan pemerintah daerah adalah kepedulian lebih tinggi kepada masyarakat.
”Peraturan tentang hutan, masyarakat cuma memotong rotan itu harus kita bela, sementara yang memotong kayu tidak dipersoalkan,” ujarnya.
Dikki menyebut semua menteri dan presiden selalu menciptakan kegelapan untuk masyarakat.
”Kita jadi masyarakat yang harus mengutuk kegelapan. Kita nyalain lilin dan kita terangin. Kalau ngandalin pemerintah, sampai kapan pun daerah tidak akan pernah maju. Saya ingin ajak masyarakat, ‘nyalakan lilin’. Gimana caranya, orang yang ahli rotan, tolong bantu petani rotan di daerah,” ujarnya.
”Artinya nyalain lilin, gak usah nunggu keputusan presiden. Sampai kapan kita menghadapi kegelapan, karena itu harus ada orang yang jadi inisiator,” tambahnya.
”Tidak ada rotan, akar pun berguna. Kalau masih ada rotan, jangan potong akar meranti,” sahut Rocky Gerung yang juga menjadi bintang tamu spesial mendampingi Dikki Akhmar.
Dikki kembali mempertegas kehadirannya ke Kalteng mengajak Rocky Gerung dilakukan untuk membangkitkan semangat masyarakat untuk memberikan akal pikiran yang sehat.
”Ini poinnya. Kenapa saya ajak Bung Rocky, karena masyarakat mesti dibangkitkan semangatnya, emosinya untuk berani memberikan akal pikiran yang sehat. Harus berani menyampaikan informasi. Jangan takut dengan aparat, karena polisi juga tidak gitu-gitu amat. Kalau semuanya dikomunikasikan dengan benar, masyarakat juga jangan berpikir terlalu sensitif,” ujarnya. (***/bersambung)