Teror Predator Kian Meresahkan di Kotim, Enam Buaya Bermunculan

Buaya
OBSERVASI: Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit saat observasi di lokasi serangan buaya, Desa Bagendang Tengah, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Selasa (24/5). (IST/RADAR SAMPIT)

”Serangan buaya yang dialami Bu Siti Mahwiyah, merupakan kejadian pertama di Ramban. Tentu warga resah dan waswas beraktivitas,” ujarnya.

Meski demikian, Murianysah mengimbau warga agar tidak panik, namun tetap waspada dan menghindari beraktivitas pada kondisi gelap, yakni malam hingga dini hari, tidak membuang sampah ke sungai, tidak membuang bangkai ke sungai, dan tidak memelihara ternak di pinggir sungai.

Bacaan Lainnya

”Rencananya kami akan memasang dua plang atau spanduk imbauan peringatan di sekitar perairan sungai di Desa Bagendang Tengah, agar masyarakat lebih waspada dan berhati-hati selama beraktivitas, sehingga kami harapkan tidak ada lagi kejadian serupa yang menjadi korban di kemudian hari,” ujarnya.

Mengenai populasi buaya di Kotim, dia mengaku tak melakukan pendataan terkait hal itu. Namun, pihaknya tetap melakukan pendataan setiap serangan buaya yang menerkam manusia.

Baca Juga :  Buaya di Sei Mentawa Resahkan Warga  

Berdasarkan data BKSDA bekerja sama dengan CrocBITE, tercatat serangan buaya terhadap manusia di wilayah Kotim terjadi di Kecamatan Mentaya Hilir Utara sebanyak tiga kali, Mentaya Hilir Selatan 14 kali, Pulau Hanaut 3 kali kejadian, Teluk Sampit 11 kali, Seranau 8 kali, MB Ketapang 2 kali, dan Cempaga 3 kali. Total konflik buaya yang menyerang manusia sebanyak 44 kejadian.

”Sebagian besar aktivitas warga saat terjadi serangan buaya saat melakukan MCK 36 kasus, saat mencari ikan atau kerang sebanyak 6 kasus, terjatuh 1 kasus, dan aktivitas lainnya 1 kasus,” tandasnya. (hgn/ign)



Pos terkait