Usulkan Layanan Bus Antar Jemput Sekolah hingga Perpustakaan Digital

Dari Acara Puncak HUT Radar Sampit Ke-18 Tahun (2-Habis)

pememang lomba menulis surat untuk bupati kotim
PEMENANG: Bupati Kotim Halikinnor bersama sejumlah pejabat foto bersama para pemenang Lomba Menulis Surat untuk Bupati Kotim di halaman Kantor Radar Sampit, Senin (29/4/2024). (HENY/RADARSAMPIT)

Lomba menulis surat untuk Bupati Kotim yang diselenggarakan Radar Sampit yang diikuti ratusan pelajar, menampung banyak aspirasi. Suara pelajar diharapkan tak hanya menjadi angan, tetapi membawa perubahan bagi Kotim.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Marxellins Eka Putra Sirait mengungkapkan permasalahan yang ia hadapi terkait kendala transportasi menuju sekolah.

Remaja yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP Katolik Santo Albertus Sampit ini mengusulkan kepada Bupati Kotim Halikinnor dalam tulisan yang dibuatnya pada 25 Maret 2024 lalu, agar Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim) menyediakan layanan bus antar jemput sekolah.

”Saya berharap bupati dapat menyediakan layanan bus antar jemput sekolah untuk pelajar. Kenapa saya mengajukan usulan ini, karena saya sering menunggu lama saat dijemput pulang sekolah. Bahkan, orang tua saya terkadang tidak bisa menjemput karena bekerja sehingga harus berjalan kaki dari sekolah menuju rumah,” ucap remaja berusia 14 tahun yang tinggal di Jalan Wengga Metropolitan ini.

Baca Juga :  Silih Berganti Amuk Api di Palangka Raya, Habis Kantor Bawaslu, Giliran Sekolah Membara

Menurutnya, layanan bus antar jemput sekolah dapat menghemat biaya transportasi, sehingga pelajar tak perlu merogoh kocek untuk membayar jasa ojek online.

Hal itu juga berdampak positif mengurangi aksi balap liar yang dilakukan anak muda dengan status masih sebagai pelajar.

”Pelajar yang kurang mampu dan tidak difasilitasi sepeda motor oleh orang tuanya pasti sangat terbantu dan merasakan manfaat dari layanan antar jemput sekolah ini,” kata Marxel.

Marxel juga berharap pada Bupati Kotim agar dapat memberikan bantuan perlengkapan sekolah seperti seragam, sepatu, kaos kaki, tas, dan buku di awal tahun ajaran baru.

”Tidak semua pelajar mampu membeli perlengkapan sekolah, ada beberapa teman saya yang kurang mampu membelinya dan saya merasa kasihan. Ingin membantu tapi saya sendiri pun tidak mampu,” katanya.

Kedua usulan yang ia tujukan kepada Bupati Kotim Halikinnor diharapkan dapat menambah semangat pelajar bersekolah.

”Ini juga saya sampaikan untuk kemajuan masa depan Kotim. Pelajar lebih semangat sekolah dan tidak harus memikirkan hal yang tidak harus mereka pikirkan,” ujar pemenang juara 1 lomba menulis surat untuk Bupati Kotim tingkat SMP ini.



Pos terkait