”Dalam klausul ini kan mereka (harusnya) masih bermain. Kompetisi masih bergulir, malah mogok dan merugikan klub. Klub sudah menjalankan kewajibannya. Mereka itu masih dalam kontrak. Makanya itu, karena main jelek ditahan biar semangat mainnya. Saya menekankan manajemen tidak akan lepas tangan dan komitmen dengan klausul yang sudah disepakati,” tegasnya.
Shahar Ginanjar, perwakilan pemain Kalteng Putra sebelumnya memastikan keterlambatan pembayaran gaji memang terjadi, yakni satu sampai dua bulan dengan nilai bervariasi. ”Benar, ada keterlambatan. Kami seluruhnya ingin beraudiensi, tetapi tak difasilitasi,” ujar Shahar, Minggu (28/1/2024).
Shahar menuturkan, setelah pertandingan melawan Persipura di Stadion Tuah Pahoe, para pemain membuat surat pernyataan dan kesepakatan bersama terkait pembayaran gaji.
Akan tetapi, lanjutnya, pihak lain menolak dan tidak ada kepastian mengenai pembayaran, sehingga pemain menyatakan tidak akan turun saat pertandingan away melawan PSCS Cilacap di Stadion Wijaya Kusuma Sabtu (27/1/2024) lalu.
”Itulah akhirnya tidak hadir ke Cilacap. Para pemain masih berkomitmen tetap ada di mes, hingga liga dua selesai, karena masih ada laga home lawan Persekat Tegal 3 Februari. Tetapi ada hal lain, sehingga meninggalkan mes jika tak bermain lawan Cilacap untuk mencegah hal-hal tak diinginkan,” ungkapnya.
Shahar juga membantah klaim manajemen yang menyebutkan tiket para pemain sudah dibeli untuk terbang ke Cilacap. Pihaknya tak menerima informasi mengenai tiket yang sudah dibeli tersebut. (daq/ign)