Wujudkan Desa Bersih dan Transparan, Sepuluh Desa di Parenggean Diberi Pelatihan Pembuatan Website

pelatihan website
PELATIHAN: DPMD Kotim menggelar pelatihan pembuatan dan pengelolaan website desa, belum lama tadi. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar pelatihan pembuatan dan pengelolaan website desa terhadap sejumlah desa di Kecamatan Parenggean, beberapa waktu lalu.

Kepala DPMD Kotim Raihansyah mengatakan, pelatihan pembuatan dan pengelolaan website desa digelar sebagai salah satu upaya mewujudkan Kabupaten Kotim menuju clean government atau desa bersih dan transparan.

Bacaan Lainnya
Gowes

”Kegiatan pelatihan kali ini kami gelar untuk sepuluh desa di Kecamatan Parenggean,” ujarnya.

Desa yang mengikuti pelatihan pembuatan dan pengelolaan website, antara lain Desa Manjalin, Karang Sari, Sari Harapan, Barunang Miri, Kabuau, Tehang, Sumber Makmur, Bejarau, Karang Tunggal, dan Desa Karya Bersama.

Pelatihan pembuatan dan pengelolaan website desa digelar di aula Kantor DPMD Kotim. Peserta pelatihan adalah operator dan sekretaris desa. Untuk pemateri, selain dari DPMD, juga ada dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotim.

Baca Juga :  Disdukcapil Kotim Aktivasi IKD ke Sejumlah Dinas

Dipandu tenaga ahli dari Diskominfo Kotim yang menjelaskan tentang tata cara pembuatan artikel, memberikan ID untuk layanan mandiri, mekanisme pembuatan surat keterangan untuk pelayanan masyarakat, memuat dan memasukan data teks ke dalam database website desa di wilayahnya masing-masing.

Raihansyah berharap, dengan berkembang pesatnya teknologi dan informasi di wilayah Kotim, diharapkan masyarakat dapat mengakses informasi tersebut untuk bekal serta dapat membantu dalam menyampaikan informasi yang lebih akurat. Selain itu, memberikan pelayan yang terbaik bagi khalayak umum di sekitar wilayah Kecamatan Parenggean.

”Tujuan pelatihan ini, agar desa-desa yang ada di Kecamatan Parenggean bisa membuat website desa dan bagaimana mengelola website desa itu sendiri.  Terutama aparatur desa, sehingga lebih memahami website untuk memudahkan kinerja yang saat ini banyak mengandalkan kemajuan teknologi,” katanya.

Pihaknya mendorong dan membimbing desa untuk memiliki website. Sebab, hal itu merupakan indikator dan komponen dari clean government, pemerintah yang bersih dan transparan.



Pos terkait