Jangka menengah, BPBD dan Pemkot Palangka Raya akan melakukan relokasi yang dimulai dari analisa dan kajian yang mendalam serta penyusunan dokumen lingkungan terkait persiapan pemindahan warga terdampak.
Terakhir, pada upaya jangka panjang, proses pemindahan warga terdampak dari bantaran Sungai Kahayan akan dilaksanakan seiring dengan pembuatan master plan terkait tata lingkungan pada bantaran Sungai Kahayan.
”Ini (ablasi) kali pertama terjadi dalam dua tahun terakhir. Kami harus mempersiapkan berbagai upaya agar hal ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” katanya.
Berdasarkan data BPBD Kota Palangka Raya, ablasi telah terjadi sejak 1 Januari 2023 lalu dengan jumlah rumah yang ambles empat unit. Kemudian ablasi kembali terjadi yang menyebabkan tiga rumah amblas rusak berat. Lalu ablasi terjadi lagi pada 17 Januari dengan rumah amblas mencapai delapan unit. Total kerusakan akibat ablasi adalah 15 unit rumah dan berdampak pada 35 jiwa. (daq/ign)