Siti juga menegaskan bahwa Radar Sampit sebagai media yang anti hoax dan siap menangkal informasi hoax.
“Kami berharap diusia ke 18 tahun kami terus tumbuh dan berkembang maju bersama pemerintah daerah dan kami siap menjadi mitra kerja pemerintah daerah dan kami siap menangkal hoax membantu aparat untuk menjaga situasi kambtibmas dan kami mohon koreksi juga apabila kami ada melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas,” ujarnya.
Lebih lanjut, Siti mengatakan Radar Sampit kini sudah memiliki 50 karyawan yang tersebar di seluruh wilayah Kalteng.
“Karyawan Radar Sampit di Kota Sampit ada 30 orang dan di luar Sampit ada 20 orang sehingga 50 karyawan yang beredar di wilayah Kalteng yang selama ini mengirimkan beritanya kepada masyarakat,” katanya.
Mengenai lomba menulis surat untuk Bupati Kotim yang digagas Radar Sampit, Siti mengaku lomba itu digelar karena terinspirasi dari pelajar yang ingin menyampaikan aspirasinya kepada Bupati Kotim.
“Kadang kala aspirasi netizen berkembang liar di media sosial, jadi kami ingin memberikan wadah melalui lomba ini, harapan kami tidak hanya aspirasi adik pelajar yang kami himpun tetapi kami juga membuka peluang untuk peserta pelajar untuk menulis lebih baik. Sehingga, lomba ini bisa terlaksana dan ada juri dari tim Redaksi yang menilai bagaimana penulisan struktur menulis surat, kaidah dan isi suratnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Siti juga membuka peluang bagi pelajar yang punya bakat menulis untuk bergabung menjadi jurnalis di Radar Sampit.
“Radar Sampit masih terus membuka kesempatan bagi generasi muda yang ingin bergabung menjadi jurnalis yang tentunya sesuai dengan protap media pers, bukan wartawan yang berkembang diluaran tanpa aturan,” ujarnya.
Siti menegaskan bahwa Radar Sampit telah menjalankan aturan sesuai kode etik jurnalistik dan Radar Sampit termasuk media yang sudah terverifikasi oleh dewan pers.
“Semua wartawan di Radar Sampit sudah mengikuti uji kompetensi wartawan termasuk saya sendiri sudah dinyatakan kompeten semua,” ungkapnya.