Terkait hal tersebut, Sugianto mengingatkan agar bupati dan wali kota terbuka dengan data perkembangan kasus Covid-19 di daerahnya masing-masing. Jangan sampai akibat data yang kurang rinci, berdampak buruk terhadap penanganan secara luas di Kalteng.
”Saya sudah membuat surat edaran kepada bupati dan wali kota untuk meningkatkan lagi hal yang berkaitan dengan pengawasan protokol kesehatan. Tidak hanya daerah yang tinggi kasusnya saja, tapi yang masih landai pun sama-sama memperketat pengawasan,” katanya.
Meski saat ini kenaikan kasus masih mampu dikendalikan pemerintah, lanjut Sugianto, bukan berarti perkembangan Covid-19 di Kalteng tidak mengkhawatirkan. Pemerintah pada dasarnya justru berpikir lebih memperkat aktivitas masyarakat, dengan tetap memperhatikan kelancaran kegiatan perekonomian.
”Bahkan, nanti kalau bisa dibuatkan aturan baru jam buka tutup tempat kuliner. Tapi ini masih dipertimbangkan dengan melihat perkembangan 14 hari ke depan,” ucapnya.
Berbagai kebijakan pemerintah, kata Sugianto, harus dipahami sebagai langkah untuk meningkatkan pemulihan ekonomi daerah yang dimulai dengan cara menekan angka penularan Covid-19.
”Kalau ada yang bilang tidak bisa makan karena aktivitas terbatas, saya rasa tidak mungkin terjadi. Tapi, kalau memang hal itu terjadi, ya sudah lapor ke saya untuk diantarkan bantuan ataupun makan bersama di Istana Isen Mulang. Yang penting dengan protokol kesehatan,” ujarnya. (sho/ign)