”Kita ingin permasalahan ini diselesaikan terlebih dahulu. Jadi, ketika aset bangunan ini diserahkan dan dikelola Perumda tidak ada masalah, sehingga Perumda tidak lagi dibebani masalah yang mungkin saja muncul dikemudian hari. Pada saat penyerahan aset bangunan ke Perumda baru nanti melibatkan Pengurus Pasar Mangkikit. Kita kembalikan ke pengurus, dulu ada 96 pedagang lama yang sudah jelas memiliki posisi didepan, ditengah dibelakang itu diingat kembali sehingga pengurus pasar dilibatkan dalam penataan pedagang dengan memprioritas tempat untuk pedagang yang terbukti sudah lama berdagang,” tandasnya.
Sebelumnya, pedagang Pasar Mangkikit mempertanyakan tindak lanjut pemerintah daerah melakukan audit terhadap persoalan Pasar Mangkikit yang saat ini belum bisa diselesaikan. Mereka menagih janji pemerintah daerah tersebut untuk menuntaskan segala persoalan termasuk audit tadinya.
Ketua Pengurus Pasar Mangkikit, Sholeh mengakui audit dari pemkerintah yang dijanjikan Oktober tahun lalu sudah ada hasil. Namun nyatanya sampai saat ini ternyata belum ada kejelasan hingga memauski akhir semester pertama di tahun 2023 mereka belum mengetahui bagaimana kelanjutan wacana audit tersebut.
”Hal pertama yang dipertanyakan ini adalah langkah audit itu, apakah sudah dilakukan atau belum, kalaupun sudah kami pengurus pasar ini tidak tahu dan kami berharap hasil audit itu bisa disampaikan untuk bisa menyelesaikan permasalahan klasik di Pasar Mangkikit ini,” kata Sholeh. (hgn)
