Pihaknya juga menyediakan ruang isolasi atau karantina di lingkungan perusahaan. Total sudah ada dua tempat yang disiapkan dengan memanfaatkan mess karyawan perusahaan.
Sementara itu Hantoro selaku General Manager dari PT Graha Cakra Mulya Estate (GCM) mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengetatan terhadap tamu yang berkunjung, karyawan yang melakukan cuti, sementara ditangguhkan sampai kondisi mereda. Sedangkan karyawan yang sudah terkonfirmasi positif akan ditangani sesuai prosedur.“Kita sudah menyiapkan rumah karantina, totalnya ada 16 ruangan yang bisa diisi 44 orang, ruangan ada 22 kamar, tinggal nanti koordinasi dengan gugus tugas,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Rosmawati menjelaskan, berdasarkan aturan terbaru memang ada kebijakan dalam penanganan Covid-19, termasuk di antaranya, jika ada pasien yang memiliki gejala ringan ataupun OTG maka, penanganannya hanya cukup menjalani isolasi mandiri dengan pengawas dari tim kesehatan setempat.
Hal ini dimaksudkan agar penanganan tidak hanya bergantung pada pemerintah, sehingga kapasitas maupun daya tampung ruang isolasi bisa terus terjaga. Karena selama ini pasien positif baik dari masyarakat umum maupun perusahaan akan langsung masuk mess desa sebagai tempa karantina terbatas. Sementara kapasitas mess desa juga terbatas dan dikhawatirkan tidak sanggup menampung jika terjadi lonjakan kasus mendadak.
“Pada intinya kami ingin melihat langsung sejauh mana persiapan dunia usaha dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan perusahaan, termasuk ketersediaan ruang isolasi untuk menampung karyawan perusahaan yang terinfeksi covid-19,” katanya. (mex/sla)