Ketua Panitia Edi Alisaybana mengatakan, sebelumnya ada lima orang yang mengambil formulir pendaftaran. Hanya saja, baru Alfian Mawardi yang menyerahkan secara resmi menyerahkan formulirnya
”(Pendaftaran) kami tutup pukul 21.00 WIB. Sampai pukul 20.00 WIB, hanya Alfian menyerahkan berkas. Besok (hari ini, Red) kami akan gelar Musda KNPI Kalteng,” ucapnya.
Sementara itu, perebutan dukungan dari sejumlah kubu dikabarkan mulai memanas, yaitu dukungan berupa rekomendasi pencalonan, baik dari pengurus DPD KNPI kabupaten/kota maupun rekomendasi pencalonan dari pengurus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) tingkat Provinsi Kalteng. Pasalnya, rekomedasi dukungan tersebut menjadi syarat krusial pencalonan Ketua Umum DPD KNPI Kalteng periode 2021-2024.
Salah satu tokoh pemuda Kalteng, Rahmat Hamka Nasution menyarankan agar pelaksanaan pemilihan mengedepankan asas musyawarah mufakat. ”Bagusnya ada urung rembuk dari semua bakal calon dan meminta petunjuk pembina KNPI, dalam hal ini Gubernur Kalimantan Tengah agar bersinergi,” ujar Rahmat Hamka.
Pengamatan di lapangan, sejumlah tim suskes bakal calon ketua KNPI saling berebut dukungan. Terjadi saling klaim dukungan dan pembahasan peta dukungan dari KNPI kabuaten/kota.
Ada sebanyak 13 DPD kabupaten/kota yang diperebutkan dan saat ini sudah terdaftar lebih 60 OKP di sekretariat panitia. Rekomendasi dan dukungan suara DPD kabupaten/kota dan OKP inilah yang diperebutkan masing-masing bakal calon ketua umum. Untuk melaju sebagai syarat calon ketua, minimal mendapat dukungan 3 DPD KNPI kabupaten/kota dan 6 OKP Tingkat Provinsi.
Terkait dinamika yang semakin memanas dan potensi tidak adanya musyawarah mufakat dan terjadi pertarungan secara voting atau pemungutan suara, maka suhu politik semakin memanas karena semua berebut dukungan suara. ”Ya, kalau tidak ada kesepakatan, ikuti saja aturan mainnya,” ujar Hamka.
Sejumlah nama kandidat calon ketua umum DPD KNPI Kalteng periode 2021-2023 yang sebelumnya munbul, yakni Muhammad Alfian (Kapuas), Endra (Kotawaringin Timur), Habib Said (Kotawaringin Barat), Bintang (Palangka Raya), dan Edy Ruswandi (Katingan). (daq/rm-107/ign)