Sementara itu, Wijaya (36) mengaku terlibat peredaran narkotika lantaran ingin mengobati penyakit ibunya. Dia baru pertama kali menjalani bisnis haram tersebut dan menyesali perbuatannya.
”Saya lakukan ini untuk mengobati ibu yang sedang sakit. Saya menyesal dan semoga bisa mendapatkan keringanan,” ujarnya tertunduk tanpa menyebutkan penyakit yang diderita ibunya.
Rekannya, Jepry, mengaku jadi budak sabu lantaran terimpit kebutuhan ekonomi. Pekerjaannya di bengkel tak mencukupi kehidupan sehari-hari. Keduanya telah dijebloskan ke sel tahanan Polda Kalteng. (daq/ign)