Delapan Orang Utan Dilepasliarkan, Ada Nama dan Profil Lengkapnya

melepasliarkan delapan orang utan hasil rehabilitasi kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya
BEBAS: Proses pelepasliaran orang utan hasil rehabilitasi kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya. (BOSF FOR RADAR SAMPIT)

Kemudian, Sembara diselamatkan tim gabungan Wildlife Rescue BKSDA di Palangka Raya. Orang utan jantan ini tiba di Nyaru Menteng saat berusia 2,5 tahun dengan berat 3 kilogram. Dikenal mudah terganggu dengan kehadiran manusia dan pandai menanggapi situasi di sekitarnya. Kini berusia 13 tahun dengan berat badan 36,6 kilogram dan menjalani 10 tahun masa rehabilitasi.

Orang utan berikutnya, Ating, sempat dipelihara sepekan oleh karyawan perkebunan kelapa sawit di Kotim. Ating tiba di Nyaru Menteng pada 16 November 2006 saat berusia 2 tahun dengan berat 3,5 kilogram. Ating biasanya mengabaikan manusia dan cenderung menyendiri. Lebih menyukai menjelajah hutan tanpa teman. Kini Ating telah berusia 17 tahun dengan berat badan 47,6 kilogram setelah melewati proses rehabilitasi selama 15 tahun.

Bacaan Lainnya

Petto diselamatkan dari Desa Henda, Kabupaten Pulang Pisau, saat berusia 2,5 tahun dengan berat 2,5 kilogram. Saat itu kondisi fisiknya memprihatinkan, dengan satu luka sayat di perut memanjang hingga dada dan di lengan kiri atas, sehingga memerlukan jahitan dan perawatan intensif.

Baca Juga :  Dukung Pemerintahan Prabowo, Partai Buruh Minta UU Ciptaker Dicabut

Petto bukanlah orang utan yang agresif dan biasanya tak memedulikan manusia. Dia juga pandai menjelajah dan mudah bergaul dengan orang utan lain. Kini Petto telah berusia 16 tahun dengan berat badan 54,2 kilogram dan 13 tahun rehabilitasi.

Terakhir, Mony diselamatkan di Kota Palangka Raya saat masih berusia 18 bulan. Dikenal sebagai orang utan yang pandai membaca situasi dan mampu membela diri saat diperlukan. Di pulau, Mony melahirkan anak jantan pada 31 Juli 2021. Namun, dia gagal menjadi induk orang utan, karena setelah beberapa bulan, anaknya tak bisa ditemukan. Kini Mony telah berusia 15 tahun dengan berat badan 28 kilogram dan masa rehabilitasi 14 tahun.

Kepala BKSDA Kalteng Nur Patria Kurniawan mengatakan, salah satu upaya pelestarian keanekaragaman hayati adalah pelepasliaran satwa, khususnya orang utan hasil rehabilitasi ke habitat aslinya. Pelepasliaran merupakan salah satu tahap dalam proses panjang yang mencakup penyelamatan satwa, dilanjutkan rehabilitasi, pelepasliaran, dan pemantauan teratur untuk memastikan satwa dapat hidup dan berkembang biak di habitatnya.



Pos terkait