Hasil tempaan sebagai pekerjaan keras, tidak salah keputusan itu diambil. Desy mengaku menjadi lebih leluasa dan bisa fokus dalam menjalankan usahanya. Sepanjang tahun 2018, usaha toko fashionnya terus menanjak. Orderan semakin ramai begitu juga pembeli bertambah banyak. Barang dagangan yang dijual juga semakin variatif, tidak hanya fashion khusus wanita, tapi juga tas, sepatu, sandal, hijab dan aksesoris pendukung lainnya.
“Jika sebelumnya pikiran terbagi-bagi sekarang bisa fokus. Semangat untuk lebih sukses tumbuh berlipat-lipat. Dan saya percaya Allah yang sudah merencanakan semua ini. Saya sekarang legawa melepaskan cita-cita, tapi dari usaha ini bisa membantu orang lain untuk bekerja di sini,” ucap Desy berkaca-kaca.
Dalam menjalankan usahanya, Desy mengaku banyak menghadapi kendala. Terlebih setelah bermunculan kompetitor dengan usaha serupa dan menggunakan nama yang hampir menyerupai. Tidak sedikit yang mengira, toko-toko yang menyerupai itu bagian dari cabang usahanya.
“Prinsipnya kita harus lebih satu langkah. Itu yang selalu kami jalankan. Misalnya soal produk kita selalu menyesuikan dengan trend. Setiap ada model terbaru, barangnya selalu ada. Bahkan kita dalam seminggu mendatangkan dua sampai tiga kali barang baru, dan itu yang tidak dilakukan kompetitor lain,” jelas Desy.
Untuk lebih memajukan usahanya Desy berbagi tugas dengan kakaknya, Deva. Desy bertugas mengurus toko termasuk melayani pembeli, serta menggkoordinasikan dengan tim. Sementara sang kakak fokus meriset model pakaian yang akan dijual dengan menyesuaikan trend fashion yang sedang berkembang.
Di tahun 2022, Desy mengaku berencana akan membesarkan salah satu toko di cabang yang dibukannya.
“Prospeknya masih besar, cabang mana itu masih rahasia. Biar nggak penasaran bisa kepoin diakun instagram resmi kami,” tutup Desy. (ton)