Gelombang Panas Melanda Asia, Cuaca Indonesia Makin Terik, BMKG Sebut karena Transisi Musim

musim kemarau
Pejalan kaki menggunakan payung untuk menghindari terik matahari di Jakarta, Kamis (2/4/2024). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS)

Saat musim kemarau, pertumbuhan awan minim yang membuat intensitas paparan matahari meningkat. Yang kemudian suhu udara terasa lebih panas dari biasanya.

”Namun, masih ada hujan pada sore hingga malam hari dengan durasi yang singkat,” urainya.

Bacaan Lainnya

Sisi Kesehatan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk menggunakan payung saat keluar rumah. Hal itu disebabkan cuaca panas yang terjadi belakangan.

”Misal olahraga, ya dilakuin pagi-pagi,’’ ucapnya kemarin.

Masalah lain dari cuaca panas adalah dehidrasi. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dr Ari Fahrial Syam SpPD menyebut saat kondisi dehidrasi, seseorang akan mengalami kekurangan cairan, merasa haus, serta kulit menjadi kering dan sensitif sehingga dapat menimbulkan iritasi dan reaksi alergi.

Masalah itu bisa jadi serius. ”Efek kesehatan akibat tekanan panas pada seseorang dapat berupa gangguan fungsi organ tertentu dan mengakibatkan berbagai jenis heat-related illness atau gangguan terkait panas. Jenis heat-related illness yang paling berbahaya adalah heatstroke atau sengatan panas,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ada Tuyul, Tuak, Beer dan Rhum Lolos Sertifikasi Halal Kemenag, Seperti Ini Tanggapan MUI

Ari memerinci, heatstroke merupakan sebuah kondisi ketika seseorang mengalami dehidrasi, kekurangan cairan, kering, dan bisa sampai menyebabkan kurang kesadaran.

’’Apabila ketika dehidrasi tidak diimbangi dengan minum, organ ginjal yang akan terdampak oleh kondisi tersebut. Saya mengingatkan pentingnya menjaga konsumsi air putih yang cukup,” tutur Ari.

Secara umum, jumlah konsumsi air sebanyak delapan sampai sepuluh gelas per hari. Tetapi, dengan kondisi dehidrasi yang saat ini banyak terjadi, Ari menganjurkan masyarakat mengonsumsi air hingga 3 liter.

Namun, itu bergantung pada aktivitas masing-masing. ”Apabila aktivitas kita sering berada di luar ruangan dan terpapar panas, apalagi sampai berkeringat, jumlah cairan di dalam tubuh juga harus ditingkatkan,” jelasnya. (*)

 



Pos terkait